السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Pertanyaan
Iklilredondo Park Rangers
Tanya: Apa hukumnya jual beli secara online. . . . ?
Jawaban
Achmad Al-fandaniy
063. BUYU' : Transaksi On Line
Senin, 05 Maret 2012 0 komentar
PERTANYAAN
Irawan Khan
Jual beli ONLINE, gimana ya ? kok ga sesuai dengan contoh jual beli islam
JAWABAN
>> Mbah Jenggot
Berikut ini adalah salah satu keputusan bahtsul masil diniyah waqi’iyah pada muktamar ke-32 di Makassar, 23-28 Maret 2010. (red)
Kemajuan
teknologi dan Informasi telah mengantarkan pada pola kehidupan umat
manusia lebih mudah sehingga merubah pola sinteraksi antar anggota
masyarakat. Pada era teknologi dan informasi ini, khususnya internet,
seseorang dapat melakukan perubahan pola transaksi bisnis, baik berskala
kecil mapun besar, yaitu perubahan dari paradigma bisnis konvensional
menjadi paradigma bisnis elektronikal. Paradigma baru tersebut dikenal
dengan istilah Electronic
Commerce, umumnya disingkat E-Commerce.
Kontrak
elektronik adalah sebagai perjanjian para pihak yang dibuat melalui
sistem elektronik. Maka jelas bahwa kontrak elektronikal tidak hanya
dilakukan melalui internet semata, tetapi juga dapat dilakukan melalui
medium faksimili,
telegram,
telex, internet, dan telepon. Kontrak elektronikal yang menggunakan
media informasi dan komunikasi terkadang mengabaikan rukun jual-beli
(ba’i), seperti shighat, ijab-qabul
, dan syarat pembeli dan penjual yang harus cakap hukum. Bahkan dalam hal transaksi elektronikal
ini belum diketahui tingkat keamanan proses transaksi, identifikasi
pihak yang berkontrak, pembayaran dan ganti rugi akibat dari kerusakan.
Bahkan akad nikah pun sekarang telah ada yang menggunakan fasilitas telepon atau Cybernet, seperti yang terjadi di Arab Saudi.
Pertanyaan:
1. Bagaimana hukum transaksi via elektronik, seperti media telepon, e-mail atau Cybernet dalam akad jual beli dan akad nikah?
2. Sahkah pelaksanaan akad jual-beli dan akad nikah yang berada di majlis terpisah?
3.
Bagaimana hukum melakukan transaksi dengan cara pengiriman SMS dari
calon pengantin pria berisi catatan pemberian kuasa hukum (wakalah)
kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut?
Jawaban:
1.
Hukum akad jual beli melalui alat elektronik sah apabila sebelum
transaksi kedua belah pihak sudah melihat memenuhi mabi’ (barang yang
diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya,
serta memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun jual beli lainnya.
Sedangkan hukum pelaksanaan akad nikah melalui alat elektronik tidak sah, karena:
(a) kedua saksi tidak melihat dan mendengar secara langsung pelaksanaan akad;
(b) saksi tidak hadir di majlis akad;
(c) di dalam akad nikah disyaratkan lafal yang sharih (jelas) sedangkan akad melalui alat elektronik
tergolong kinayah (samar).
2.
Pelaksanaan akad jual-beli meskipun di majlis terpisah tetap sah,
sedangkan pelaksanaan akad nikah pelaksanaan akad nikah yang berada di
majlis terpisah di majlis terpisah tidak sah.
3. Hukum melakukan
akad/transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria
berisi catatan wakalah (pemberian kuasa hukum) kepada seseorang yang
hadir di majlis tersebut hukumnya sah dengan syarat aman dan sesuai
dengan nafsul-amri (sesuai dengan kenyataan).
Pengambilan dalil dari:
1. Nihayatul Muhtaj, Juz 11, hal. 285 (dalam maktabah syamilah)
2. Al-Majmu’, Juz 9, hal. 288.
3. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Manhaj, Juz 11, hal. 476.
4. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib, Juz 2, hal. 403.
5. I’anahtuth Thalibin, Juz 3, hal. 9. Dll.
Sumber Nahdlatul Ulama.
Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam
Akad jual beli melalui alat elektronik hukumnya di tafshil sebagai berikut :
>>
Jika mabi’ (barang yang dijual)-nya sudah dilihat dengan jelas oleh
kedua belah pihak sebelum melakukan transaksi maka hukumnya sah.
>> Jika mabi’ belum dilihat dengan jelas maka hukumnya tidak sah, kecuali apabila mabi’ dijelaskan sifat dan jenisnya.
Achmad Alfandany
الثاني:
التلفظ - بحيث يسمعه من بقربه عادة، وإن ل
يسمعه المخاطب - ويتصور وجود
القبول منه مع عدم سماعه، بما إذا بلغه السامع فقبل فورا، أو حمل الريح
إليه لفظ الايجاب فقبل كذلك، أو قبل اتفاقا - كما في البجيرمي، نقلا عن سم -
فلو لم يسمعه من بقربه لم يصح.
Yang kedua adalah melafadzkannya
sekira didengar oleh orang didekatnya meskipun mukhothab tidak
mendengarnya, dan dapat digambarkan adanya serah terima darinya meskipun
tanpa mendengar suaranya dengan sesuatu yang dapat didengarkan
oleh pendengar kemudian ia terima seketika atau suara ijabnya dibawa
oleh angin kemudian juga ia terima seketika atau ia terima sesuai
kesepakatan.
I’aanah at-Thoolibiin III/9
_____________________
(قَوْلُهُ
فَاعْتُبِرَ مَا يَدُلُّ عَلَيْهِ مِنْ اللَّفْظِ ) أَيْ أَوْ مَا فِي
مَعْنَاهُ مِمَّا هُوَ عِبَارَةٌ عَنْهُ كَالْخَطِّ أَوْ قَائِمٍ مَقَامَهُ
كَإِشَارَةِ الْأَخْرَسِ ا ه.
(Maka diperhitungkan apapun yang
dapat menunjukkan pada lafadz/serah terima) artinya atau sesuatu yang
sepadan pengertiannya dengan ucapan serah terima secara langsung seperti
tulisan atau menduduki kedudukannya seperti isyaratnya orang bisu.
Hasyiyah al-Jamal IV/301
__________________________
والعبرة
في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ.... وعن البيع و الشراء بواسطة
التليفون والتلكس والبرقيات, كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها
العمل.
Yang
dipertimbangkan dalam akad-akad adalah subtansinya bukan bentuk
lafadznya, dan jual beli via telpon, teleks, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekkan.
Syarh al-Yaaquut an-Nafiis II/22
_____________________
(وينعقد
) البيع من غير السكران الذي لا يدري ; لأنه ليس من أهل النية على كلام
يأتي فيه في الطلاق (بالكناية) مع النية ...والكتابة لا على مائع أو هواء
كناية فينعقد بها مع النية ولو لحاضر فليقبل فورا عند علمه ويمتد خيارهما
لانقضاء مجلس قبوله . ( قوله : والكتابة إلخ ) ومثلها خبر السلك المحدث في
هذه الأزمنة فالعقد به كناية فيما يظهر.
Dan
sah jual beli dari selain orang yang mabuk yang tidak mengerti sebab ia
tidak termasuk orang yang sah niatnya seperti keterangan
dalam bab Talak yang akan datang dengan sighat kinayah dengan disertai niat....
Menulis
yang tidak pada zat cair dan udara termasuk kinayah, maka jual beli
dengannya disertai niat hukumnya sah, meskipun bertransaksi dengan orang
yang hadir dalam majlis akad, maka ia harus segera menerima akad
tersebut ketika mengetahuinya dan khiyar bagi mereka berdua berlaku
hingga bubarnya majlis penerimaanakad.
(Keterangan Ibn Hajar “dan
menulis....”) dan sama dengannya berita via teknologi kabel -telepon-
yang dikembangkan dizaman sekarang ini, maka akad dengannya termasuk
kinayah menurut kajian yang kuat.
Hawaasyi as-Syarwaani wal ‘Abbaadi ala at-Tuhfah IV/221-222
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Jawaban
Achmad Al-fandaniy
Achmad Al-fandaniy
063. BUYU' : Transaksi On Line
Senin, 05 Maret 2012 0 komentar
PERTANYAAN
Irawan Khan
Jual beli ONLINE, gimana ya ? kok ga sesuai dengan contoh jual beli islam
JAWABAN
>> Mbah Jenggot
Berikut ini adalah salah satu keputusan bahtsul masil diniyah waqi’iyah pada muktamar ke-32 di Makassar, 23-28 Maret 2010. (red)
Kemajuan teknologi dan Informasi telah mengantarkan pada pola kehidupan umat manusia lebih mudah sehingga merubah pola sinteraksi antar anggota masyarakat. Pada era teknologi dan informasi ini, khususnya internet, seseorang dapat melakukan perubahan pola transaksi bisnis, baik berskala kecil mapun besar, yaitu perubahan dari paradigma bisnis konvensional menjadi paradigma bisnis elektronikal. Paradigma baru tersebut dikenal dengan istilah Electronic
Commerce, umumnya disingkat E-Commerce.
Kontrak elektronik adalah sebagai perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik. Maka jelas bahwa kontrak elektronikal tidak hanya dilakukan melalui internet semata, tetapi juga dapat dilakukan melalui medium faksimili,
telegram, telex, internet, dan telepon. Kontrak elektronikal yang menggunakan media informasi dan komunikasi terkadang mengabaikan rukun jual-beli (ba’i), seperti shighat, ijab-qabul
, dan syarat pembeli dan penjual yang harus cakap hukum. Bahkan dalam hal transaksi elektronikal ini belum diketahui tingkat keamanan proses transaksi, identifikasi pihak yang berkontrak, pembayaran dan ganti rugi akibat dari kerusakan.
Bahkan akad nikah pun sekarang telah ada yang menggunakan fasilitas telepon atau Cybernet, seperti yang terjadi di Arab Saudi.
Pertanyaan:
1. Bagaimana hukum transaksi via elektronik, seperti media telepon, e-mail atau Cybernet dalam akad jual beli dan akad nikah?
2. Sahkah pelaksanaan akad jual-beli dan akad nikah yang berada di majlis terpisah?
3. Bagaimana hukum melakukan transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan pemberian kuasa hukum (wakalah) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut?
Jawaban:
1. Hukum akad jual beli melalui alat elektronik sah apabila sebelum transaksi kedua belah pihak sudah melihat memenuhi mabi’ (barang yang diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya, serta memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun jual beli lainnya.
Sedangkan hukum pelaksanaan akad nikah melalui alat elektronik tidak sah, karena:
(a) kedua saksi tidak melihat dan mendengar secara langsung pelaksanaan akad;
(b) saksi tidak hadir di majlis akad;
(c) di dalam akad nikah disyaratkan lafal yang sharih (jelas) sedangkan akad melalui alat elektronik
tergolong kinayah (samar).
2. Pelaksanaan akad jual-beli meskipun di majlis terpisah tetap sah, sedangkan pelaksanaan akad nikah pelaksanaan akad nikah yang berada di majlis terpisah di majlis terpisah tidak sah.
3. Hukum melakukan akad/transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan wakalah (pemberian kuasa hukum) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut hukumnya sah dengan syarat aman dan sesuai dengan nafsul-amri (sesuai dengan kenyataan).
Pengambilan dalil dari:
1. Nihayatul Muhtaj, Juz 11, hal. 285 (dalam maktabah syamilah)
2. Al-Majmu’, Juz 9, hal. 288.
3. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Manhaj, Juz 11, hal. 476.
4. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib, Juz 2, hal. 403.
5. I’anahtuth Thalibin, Juz 3, hal. 9. Dll.
Sumber Nahdlatul Ulama.
Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam
Akad jual beli melalui alat elektronik hukumnya di tafshil sebagai berikut :
>> Jika mabi’ (barang yang dijual)-nya sudah dilihat dengan jelas oleh kedua belah pihak sebelum melakukan transaksi maka hukumnya sah.
>> Jika mabi’ belum dilihat dengan jelas maka hukumnya tidak sah, kecuali apabila mabi’ dijelaskan sifat dan jenisnya.
Achmad Alfandany
Senin, 05 Maret 2012 0 komentar
PERTANYAAN
Irawan Khan
Jual beli ONLINE, gimana ya ? kok ga sesuai dengan contoh jual beli islam
JAWABAN
>> Mbah Jenggot
Berikut ini adalah salah satu keputusan bahtsul masil diniyah waqi’iyah pada muktamar ke-32 di Makassar, 23-28 Maret 2010. (red)
Kemajuan teknologi dan Informasi telah mengantarkan pada pola kehidupan umat manusia lebih mudah sehingga merubah pola sinteraksi antar anggota masyarakat. Pada era teknologi dan informasi ini, khususnya internet, seseorang dapat melakukan perubahan pola transaksi bisnis, baik berskala kecil mapun besar, yaitu perubahan dari paradigma bisnis konvensional menjadi paradigma bisnis elektronikal. Paradigma baru tersebut dikenal dengan istilah Electronic
Commerce, umumnya disingkat E-Commerce.
Kontrak elektronik adalah sebagai perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik. Maka jelas bahwa kontrak elektronikal tidak hanya dilakukan melalui internet semata, tetapi juga dapat dilakukan melalui medium faksimili,
telegram, telex, internet, dan telepon. Kontrak elektronikal yang menggunakan media informasi dan komunikasi terkadang mengabaikan rukun jual-beli (ba’i), seperti shighat, ijab-qabul
, dan syarat pembeli dan penjual yang harus cakap hukum. Bahkan dalam hal transaksi elektronikal ini belum diketahui tingkat keamanan proses transaksi, identifikasi pihak yang berkontrak, pembayaran dan ganti rugi akibat dari kerusakan.
Bahkan akad nikah pun sekarang telah ada yang menggunakan fasilitas telepon atau Cybernet, seperti yang terjadi di Arab Saudi.
Pertanyaan:
1. Bagaimana hukum transaksi via elektronik, seperti media telepon, e-mail atau Cybernet dalam akad jual beli dan akad nikah?
2. Sahkah pelaksanaan akad jual-beli dan akad nikah yang berada di majlis terpisah?
3. Bagaimana hukum melakukan transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan pemberian kuasa hukum (wakalah) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut?
Jawaban:
1. Hukum akad jual beli melalui alat elektronik sah apabila sebelum transaksi kedua belah pihak sudah melihat memenuhi mabi’ (barang yang diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya, serta memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun jual beli lainnya.
Sedangkan hukum pelaksanaan akad nikah melalui alat elektronik tidak sah, karena:
(a) kedua saksi tidak melihat dan mendengar secara langsung pelaksanaan akad;
(b) saksi tidak hadir di majlis akad;
(c) di dalam akad nikah disyaratkan lafal yang sharih (jelas) sedangkan akad melalui alat elektronik
tergolong kinayah (samar).
2. Pelaksanaan akad jual-beli meskipun di majlis terpisah tetap sah, sedangkan pelaksanaan akad nikah pelaksanaan akad nikah yang berada di majlis terpisah di majlis terpisah tidak sah.
3. Hukum melakukan akad/transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan wakalah (pemberian kuasa hukum) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut hukumnya sah dengan syarat aman dan sesuai dengan nafsul-amri (sesuai dengan kenyataan).
Pengambilan dalil dari:
1. Nihayatul Muhtaj, Juz 11, hal. 285 (dalam maktabah syamilah)
2. Al-Majmu’, Juz 9, hal. 288.
3. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Manhaj, Juz 11, hal. 476.
4. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib, Juz 2, hal. 403.
5. I’anahtuth Thalibin, Juz 3, hal. 9. Dll.
Sumber Nahdlatul Ulama.
Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam
Akad jual beli melalui alat elektronik hukumnya di tafshil sebagai berikut :
>> Jika mabi’ (barang yang dijual)-nya sudah dilihat dengan jelas oleh kedua belah pihak sebelum melakukan transaksi maka hukumnya sah.
>> Jika mabi’ belum dilihat dengan jelas maka hukumnya tidak sah, kecuali apabila mabi’ dijelaskan sifat dan jenisnya.
Achmad Alfandany
الثاني:
التلفظ - بحيث يسمعه من بقربه عادة، وإن ل
يسمعه المخاطب - ويتصور وجود القبول منه مع عدم سماعه، بما إذا بلغه السامع فقبل فورا، أو حمل الريح إليه لفظ الايجاب فقبل كذلك، أو قبل اتفاقا - كما في البجيرمي، نقلا عن سم - فلو لم يسمعه من بقربه لم يصح.
Yang kedua adalah melafadzkannya sekira didengar oleh orang didekatnya meskipun mukhothab tidak mendengarnya, dan dapat digambarkan adanya serah terima darinya meskipun tanpa mendengar suaranya dengan sesuatu yang dapat didengarkan oleh pendengar kemudian ia terima seketika atau suara ijabnya dibawa oleh angin kemudian juga ia terima seketika atau ia terima sesuai kesepakatan.
I’aanah at-Thoolibiin III/9
_____________________
(قَوْلُهُ فَاعْتُبِرَ مَا يَدُلُّ عَلَيْهِ مِنْ اللَّفْظِ ) أَيْ أَوْ مَا فِي مَعْنَاهُ مِمَّا هُوَ عِبَارَةٌ عَنْهُ كَالْخَطِّ أَوْ قَائِمٍ مَقَامَهُ كَإِشَارَةِ الْأَخْرَسِ ا ه.
(Maka diperhitungkan apapun yang dapat menunjukkan pada lafadz/serah terima) artinya atau sesuatu yang sepadan pengertiannya dengan ucapan serah terima secara langsung seperti tulisan atau menduduki kedudukannya seperti isyaratnya orang bisu.
Hasyiyah al-Jamal IV/301
__________________________
والعبرة في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ.... وعن البيع و الشراء بواسطة التليفون والتلكس والبرقيات, كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها العمل.
Yang dipertimbangkan dalam akad-akad adalah subtansinya bukan bentuk lafadznya, dan jual beli via telpon, teleks, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekkan.
Syarh al-Yaaquut an-Nafiis II/22
_____________________
(وينعقد ) البيع من غير السكران الذي لا يدري ; لأنه ليس من أهل النية على كلام يأتي فيه في الطلاق (بالكناية) مع النية ...والكتابة لا على مائع أو هواء كناية فينعقد بها مع النية ولو لحاضر فليقبل فورا عند علمه ويمتد خيارهما لانقضاء مجلس قبوله . ( قوله : والكتابة إلخ ) ومثلها خبر السلك المحدث في هذه الأزمنة فالعقد به كناية فيما يظهر.
Dan sah jual beli dari selain orang yang mabuk yang tidak mengerti sebab ia tidak termasuk orang yang sah niatnya seperti keterangan
dalam bab Talak yang akan datang dengan sighat kinayah dengan disertai niat....
Menulis yang tidak pada zat cair dan udara termasuk kinayah, maka jual beli dengannya disertai niat hukumnya sah, meskipun bertransaksi dengan orang yang hadir dalam majlis akad, maka ia harus segera menerima akad tersebut ketika mengetahuinya dan khiyar bagi mereka berdua berlaku hingga bubarnya majlis penerimaanakad.
(Keterangan Ibn Hajar “dan menulis....”) dan sama dengannya berita via teknologi kabel -telepon- yang dikembangkan dizaman sekarang ini, maka akad dengannya termasuk kinayah menurut kajian yang kuat.
Hawaasyi as-Syarwaani wal ‘Abbaadi ala at-Tuhfah IV/221-222
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
يسمعه المخاطب - ويتصور وجود القبول منه مع عدم سماعه، بما إذا بلغه السامع فقبل فورا، أو حمل الريح إليه لفظ الايجاب فقبل كذلك، أو قبل اتفاقا - كما في البجيرمي، نقلا عن سم - فلو لم يسمعه من بقربه لم يصح.
Yang kedua adalah melafadzkannya sekira didengar oleh orang didekatnya meskipun mukhothab tidak mendengarnya, dan dapat digambarkan adanya serah terima darinya meskipun tanpa mendengar suaranya dengan sesuatu yang dapat didengarkan oleh pendengar kemudian ia terima seketika atau suara ijabnya dibawa oleh angin kemudian juga ia terima seketika atau ia terima sesuai kesepakatan.
I’aanah at-Thoolibiin III/9
_____________________
(قَوْلُهُ فَاعْتُبِرَ مَا يَدُلُّ عَلَيْهِ مِنْ اللَّفْظِ ) أَيْ أَوْ مَا فِي مَعْنَاهُ مِمَّا هُوَ عِبَارَةٌ عَنْهُ كَالْخَطِّ أَوْ قَائِمٍ مَقَامَهُ كَإِشَارَةِ الْأَخْرَسِ ا ه.
(Maka diperhitungkan apapun yang dapat menunjukkan pada lafadz/serah terima) artinya atau sesuatu yang sepadan pengertiannya dengan ucapan serah terima secara langsung seperti tulisan atau menduduki kedudukannya seperti isyaratnya orang bisu.
Hasyiyah al-Jamal IV/301
__________________________
والعبرة في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ.... وعن البيع و الشراء بواسطة التليفون والتلكس والبرقيات, كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها العمل.
Yang dipertimbangkan dalam akad-akad adalah subtansinya bukan bentuk lafadznya, dan jual beli via telpon, teleks, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekkan.
Syarh al-Yaaquut an-Nafiis II/22
_____________________
(وينعقد ) البيع من غير السكران الذي لا يدري ; لأنه ليس من أهل النية على كلام يأتي فيه في الطلاق (بالكناية) مع النية ...والكتابة لا على مائع أو هواء كناية فينعقد بها مع النية ولو لحاضر فليقبل فورا عند علمه ويمتد خيارهما لانقضاء مجلس قبوله . ( قوله : والكتابة إلخ ) ومثلها خبر السلك المحدث في هذه الأزمنة فالعقد به كناية فيما يظهر.
Dan sah jual beli dari selain orang yang mabuk yang tidak mengerti sebab ia tidak termasuk orang yang sah niatnya seperti keterangan
dalam bab Talak yang akan datang dengan sighat kinayah dengan disertai niat....
Menulis yang tidak pada zat cair dan udara termasuk kinayah, maka jual beli dengannya disertai niat hukumnya sah, meskipun bertransaksi dengan orang yang hadir dalam majlis akad, maka ia harus segera menerima akad tersebut ketika mengetahuinya dan khiyar bagi mereka berdua berlaku hingga bubarnya majlis penerimaanakad.
(Keterangan Ibn Hajar “dan menulis....”) dan sama dengannya berita via teknologi kabel -telepon- yang dikembangkan dizaman sekarang ini, maka akad dengannya termasuk kinayah menurut kajian yang kuat.
Hawaasyi as-Syarwaani wal ‘Abbaadi ala at-Tuhfah IV/221-222
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal:
0 komentar:
Posting Komentar