Minggu, 30 Juni 2013

100. Hukum Mencukur Jenggot

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Oleh :
Mbah Surur

HUKUM MENCUKUR JENGGOT

Pertanyaan:
Bagaimanakah hukum mencukur jenggot?



Jawab:
Menurut Imam Adzro’i hukumnya haram sebagaimana yang telah di-nash oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm, bahkan empat Imam Madzhab pun telah bersepakat mengenai keharamannya. Hanya saja ada beberapa ulama bermadzhab Syafi’i yang berpendapat bahwa hukumnya makruh.
Walaupun sebagian ulama madzhab Syafi’i memakruhkan memotong jenggot, namun kita sebagai umat Nabi hendaklah meniru perbuatan beliau dan para shahabat dengan memelihara jenggot. Karena hal ini adalah bukti kecintaan kita kepada Nabi SAW disamping tidak ada satupun hadits yang menegaskan bahwa Nabi SAW dan para Shohabat pernah mencukur bersih jenggotnya (sebagaimana kebiasaan orang-orang banci pada zaman sekarang ini).
Dan sebagaimana tertera pula dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa Nabi SAW selalu memerintahkan untuk memanjangkan jenggot dan memotong kumis serta jangan menyerupai orang-orang musyrik, Majusi, Yahudi, dan Nasrani.
Bahkan Nabi SAW sangat benci melihat seseorang yang memotong jenggotnya seperti kebencian Nabi SAW yang diungkapkan ketika melihat dua orang utusan Raja Qisra ketika menghadap Nabi SAW dalam keadaan mereka berdua memotong jenggot dan memanjangkan kumis mereka.
Maka, coba kita renungkan dalam hati kita masing-masing! Apakah kita tidak takut dan malu di akhirat nanti menghadap Baginda Nabi SAW dalam keadaan jenggot kita tercukur habis, sedangkan seseorang itu akan dibangkitkan dari kuburnya menurut keadaan pada waktu matinya.

Sumber:
Kitab Hasyiyah Syarwani juz 9 halaman 346,
Tarsyikh Mustafidin halaman 204,
Fiqih ‘Ala Madzhabil ‘Arba’ah juz 2 halaman 43,
Al-bidayah juz: 4 halaman 269,HR Imam Muslim dfalam kitab Roudhotul Ahbab halaman 142.


والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

099. Kajian Kitab Risalatul Jami'ah Bab Puasa

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Oleh : 
Thu Khang Angon Wedhuz

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ.


الصوم.
Puasa
و أما الصوم وهو الثالث من أركان الإسلام. فهو إمساك معروف على وجه مخصوص. منه النية لكل يوم، و تبييتها من اليلو الإمساك عن المفطرات من الطعام، و الثراب، و الجماع و الإستمنآء بمباشرة، و الإستقآءة بالإختيار.
Puasa adalah rukun Islam yang ke tiga. Definisi puasa ialah menahan diri dari perbuatan tertentu dengan cara-cara tertentu[25], antara lain berniat puasa tiap malam[26], menahan diri dari makan, minum, bersetubuh (jima'), mengeluarkan mani dengan sengaja melalui sentuhan[27], dan muntah dengan sengaja...


Keterangan:
[25] : Yang dimaksud cara-cara tertentu adalah berpuasa dengan memenuhi syarat dan rukunnya.
[26] : Waktu niat puasa wajib adalah dari mulai terbenam matahari sampai terbitnya fajar shadiq. Jika niat dilakukan bersamaan dengan terbitnya fajar, maka tidak sah puasanya.
[27] : Keluar Mani akibat sentuhan misalnya, masturbasi (onani), berciuman, berpelukan dan lain-lain. Jika keluar mani tanpa sentuhan, misalnya akibat berkhayal, memandang, atau bermimpi, maka puasanya tidak batal.
(Syaikh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiah Bajuri, kitab puasa, juz 1, Toha Putra, Semarang, hal 292).



والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

098. Kajian Kitab Ta'limul Muta'alim Fasal Mengagungkan Ilmu Dan Ahli Ilmu

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



Oleh:
Achmad Al-fandaniy

فصل 
فى تعظيم العلم وأهله

FASAL IV
MENGAGUNGKAN ILMU DAN AHLI ILMU

●Mengagungkan ilmu●

اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله، وتعظيم الأستاذ وتوقيره.

Penting diketahui, Seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati keagungan gurunya.

قيل: ما وصل من وصل إلا بالحرمة، وما سقط من سقط إلا بترك الحرمة. وقيل: الحرمة خير من الطاعة، ألا ترى أن الإنسان لا يكفر بالمعصية، وإنما يكفر باستخفافها، وبترك الحرمة. ومن تعظيم العلم تعظيم الأستاذ

Ada dikatakan : "Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengagungkan sesuatu itu, dan gagalnya pula karena tidak mau mengagungkannya. "Tidaklah anda telah tahu, manusia tidak menjadi kafir karena maksiatnya, tapi jadi kafir lantaran tidak mengagungkan Allah.

●Mengagungkan Guru●

قال على رضى الله عنه: أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء استرق.

Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu menghormati pada sang guru. Ali ra berkata: "Sayalah menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, di merdekakan ataupun tetap menjadi hambanya."

وقد أنشدت فى ذلك:

رأيت أحق الحق حق المعلم وأوجـبه حفظا على كل مسلم

لقد حق أن يهدى إليه كرامة لتعليم حرف واحد ألف درهم

فإن من علمك حرفا واحدا مما تحتاج إليه فى الدين فهو أبوك فى الدين.

Dalam masalah ini saya kemukakan Syi'irnya:

Keyakinanku tentang haq guru, hak paling hak adalah itu
Paling wajib di pelihara, oleh muslim seluruhnya
demi memulyakan, hadiah berhak di haturkan
seharga dirham seribu, tuk mengajar huruf yang Satu

Memang benar, orang yang mengajarmu satu huruf ilmu yang diperlukan dalam urusan agamamu, adalah bapak dalam kehidupan agamamu.

وكان أستاذنا الشيخ الإمام سديد الدين الشيرازى يقول: قال مشايخنا: من أراد أن يكون ابنه عالما ينبغى أن يراعى الغرباء من الفقهاء، ويكرمهم ويطعمهم ويطيعهم شيئا، وإن لم يكن ابنه عالما يكون حفيده عالما.

Guru kita Syaikhul Imam Sadiduddin Asy-Syairaziy berkata : Guru-guru kami berucap : "bagi orang yang ingin putranya alim, hendaklah suka memelihara, memulyakan, mengagungkan, dan menghaturkan hadiah kepada kaum ahli agama yang tengah dalam pengembaraan ilmiyahnya. Kalau toh ternyata bukan putranya yang alim, maka cucunyalah nanti."

ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته ويراعى الوقت، ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج الأستاذ.

Termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya, berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti diluar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah.

فالحاصل: أنه يطلب رضاه، ويجتنب سخطه، ويمتثل أمره فى غير معصية لله تعالى، فإنه لا طاعة للمخلوق فى معصية الخالق كما قال النبى صلى الله عليه وسلم: إن شر الناس من يذهب دينه لدنيا بمعصية الخالق. ومن توقيره: توقير أولاده ومن يتعلق به.

Pada pokoknya, adalah melakukan hal-hal yang membuatnya rela, menjauhkan amarahnya dan menjungjung tinggi perintahnya yang tidak bertentangan dengan agama, sebab orang tidak boleh taat kepada makhluk dalam melakukan perbuatan durhak kepada Allah Maha Pencipta. Termasuk arti menghormati guru pula, yaitu menghormati putera dan semua oarang yang bersangkut paut dengannya.

وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين صاحب الهداية رحمة الله عليه حكى: أن واحدا من أكابر الأئمة بخارى كان يجلس مجلس الدرس، وكان يقوم فى خلال الدرس أحيانا فسألوا عنه, فقال: إن ابن أستاذى يلعب مع الصبيان فى السكة، ويجيئ أحيانا إلى باب المسجد، فإذا رأيته أقوم له تعظيما لأستاذى.

Di sini Guru kita Syaikhul Islam Burhanuiddin Shahibul Hidayah pernah bercerita bahwa ada seorang imam besar di Bochara, pada suatu ketika sedang asyiknya di tenmgah majlis belajar ia sering berdiri lalu duduk kembali. Setelah ditanyai kenapa demikian, lalu jawabnya : ada seorang putra guruku yang sedang main-main dihalaman rumah dengan teman-temannya, bila saya melihatnya sayapun berdiri demi menghormati guruku.

والقاضى الإمام فخر الدين الأرسابندى كان رئيس الأئمة فى مرو وكان السلطان يحترمه غاية الاحترام وكان يقول: إنما وجدت بهذا المنصب بخدمة الأستاذ فإنى كنت أخدم الأستاذ القاضى الإمام أبا زيد الدبوسى وكنت أخدمه وأطبخ طعامه [ثلاثين سنة] ولا آكل منه شيئا.

Qodli Imam Fakhruddin Al-Arsyabandiy yang menjabat kepala para imam di marwa lagi pula sangat di hormati sultan itu berkata : "Saya bisa menduduki derajat ini, hanyalah berkah saya menghormati guruku. Saya menjadi tukang masak makanan beliau, yaitu beliau Abi Yazid Ad-Dabbusiy, sedang kami tidak turut memakannya."

وكان الشيخ الإمام الأجل شمس الأئمة الحلوانى رحمة الله عليه قد خرج من بخارى وسكن فى بعض القرى أياما لحادثة وقعت له وقد زاره تلاميذه غير الشيخ الإمام شمس الأئمة القاضى بكر بن محمد الزرنجرى رحمه الله تعالى، فقال له حين لقيه: لماذا لم تزرنى؟ قال: كنت مشغولا بخدمة الولادة. قال: ترزق العمر، لاترزق رونق الدرس، وكان كذلك، فإنه كان يسكن فى أكثر أوقاته فى القرى ولم ينتظم له الدرس

Syaikhul Imamil Ajall Syaikhul Aimmah Al-Khulwaniy, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka berpindah untuk beberapa lama, dari Bochara kesuatu pedesaan. Semua muridnya berziarah kesana kecuali satu orang saja, yaitu syaikhul imam Al-qadli Abu Bakar Az-Zarnujiy.
Setelah suatu saat bisa bertemu, beliau bertanya: "kenapa engkau tidak menjengukku? Jawabnya : "Maaf tuan, saya sibuk merawat ibuku" beliau berkata: "Engkau dianugrahi panjang usia, tetapi tidak mndapat anugrah buah manis belajar." Lalu kenyataanya seperti itu, hingga sebagian banyak waktu Az-Zarnujiy digunakan tinggal di pedesaan yang membuatnya kesulitan belajar.

فمن تأذى منه أستاذه يحرم بركة العلم ولا ينتفع بالعلم إلا قليلا.

[إن الـمـعلم والطـبيب كـلاهـما! لا ينصحـان إذا هـما لم يكــرما]

[فاصبر لدائك إن جفوت طبيبه! واقنع بجهلك إن جفوت معلما]

Barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemanfaatannya.

Sungguh, dokter dan guru
Tak akan memberi nasehat, bila tak di hormat
terimalah penyakitmu, bila kau acuh doktermu
dan terimalah bodohmu, bila kau tentang sang guru

حكى أن الخليفة هارون راشيد بعث ابنه إلى الأصمعى ليعلمه العلم والأدب فرآه يوما يتوضأ ويغسل رجله، وابن الخليفة يصب الماء على رجله، فعاتب الأصمعى [فى ذلك] بقوله: إنما بعثت إليك لتعلمه وتؤدبه فلماذا لم تأمره بأن يصب الماء بإحدى يديه، ويغسل بالأخرى رجلك؟

Suatu hikayat : Khalifah Harun Ar-Rasyid mengirim putranya kepada Al-Ashma'iy agar diajar ilmu dan adab. Pada suatu hari, Khalifah melihat Al-Ashma'iy berwudlu dan membasuh sendiri kakinya, sedang putra khalifah cukup menuang air pada kaki tersebut. Maka, Khalifahpun menegur dan ujarnya : "Putraku saya kirim kemari agar engkau ajar dan didik; tapi mengapa tidak kau perintahkan agar satu tangannya menuang air dan tangan satunya lagi membasuh kakimu?"

●Memulyakan Kitab●

ومن تعظيم العلم: تعظيم الكتاب، فينبغى لطالب العلم أن لا يأخذ الكتاب إلا بطهارة. وحكىعن الشيخ شمس الأئمة الحلوانى رحمه الله تعالى أنه قال: إنما نلت هذا العلم بالتعظيم، فإنى ما أخذت الكاغد إلا بطهارة. والشيخ الإمام شمس الأئمة السرخسى كان مبطونا فى ليلة، وكان يكرر، وتوضأ فى تلك الليلة سبع عشرة مرة لأنه كان لا يكرر إلا بالطهارة، وهذا لأن العلم نور والوضوء نور فيزداد نور العلم به.

Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu memulyakan kitab, karena itu, sebaiknya pelajar jika mengambil kitabnya itu selalu dalam keadaan suci. Hikayat, bahwa Syaikhul islam Syamsul Aimmah Al-Khulwaniy pernah berkata : "Hanya saya dapati ilmu ilmuku ini adalah dengan mengagungkan. Sungguh, saya mengambil kertas belajarku selalu dalam keadaan suci.

Syaikhul Imam Syamsul Aimmah As-sarkhasiy pada suatu malam mengulang kembali pelajaran-pelajarnnya yang terdahulu, kebetulan terkena sakit perut. Jadi sering kentut. Untuk itu ia melakukan 17 kali berwudlu dalam satu malam tersebut, karena mempertahankan supaya belajar dalam keadaan suci. Demikianlah sebab ilmu itu cahaya, wudlupun cahaya. Dan cahaya ilmu akan semakin cemerlang bila di barengi cahaya berwudlu.

ومن التعظيم الواجب للعالم أن لا يمد الرجل إلى الكتاب ويضع كتاب التفسير فوق سائر الكتب [تعظيما] ولا يضع شيئا آخر على الكتاب.

Termasuk memulykan yang harus dilakukan, hendaknya jangan membentangkan kaki kearah kitab. Kitab tafsir letaknya diatas kitab-kitab lain, dan jangan sampai menaruh sesuatu diatas kitab.

وكان أستاذنا الشيخ برهان الدين رحمه الله تعالى يحكى عن شيخ من المشايخ: أن فقيها كان وضع المحبرة على الكتاب، فقال له [بالفارسية]: برنيايى

Guru kita Burhanuddin pernah membawakan cerita dri seorang ulama yang mengtakan ada seorang ahli fikih meletakan botol tinta di atas kitab. Ulama itu sraya berkata : "Tidak bermanfaat ilmumu.

وكان أستاذنا القاضى الإمام الأجل فخر الدين المعروف بقاضى خان رحمه الله تعالى يقول: إن يرد بذلك الاستخفاف فلا بأس بذلك والأولى أن يحترز عنه.

Guru kita Qodli Fakhrul Islam yang termasyur dengan Qodli Khan pernah berkata: "Kalau yang demikian itu tidak dimaksud meremehkan, maka tidak mengapalah. Namun lebih baiknya disingkiri saja."

ومن التعظيم: أن يجود كتابة الكتاب ولا يقرمط ويترك الحاشية إى عند الضرورة.

ورأى أبو حنيفة رحمه الله تعالى كتابا يقرمط فى الكتابة فقال: لا تقرمط خطك، إن عشت تندم وإن مت تشتم. يعنى إذا شخت وضعف نور بصرك ندمت على ذلك.

وحكى عن الشيخ الإمام مجد الدين الصرخكى، حكى أنه قال: ما قرمطنا ندمنا، وما انتخبنا ندمنا، وما لم نقابل ندمنا

Termasuk pula arti mengagungkan, hendak menulis kitab sebaik mungkin. Jangan kabur, jangan pula membuat catatan penyela/penjelas yang membuat tulisan kitab tidak jelas lagi, kecuali terpaksa harus dibuat begitu. Abu hanifah pernah mengetahui seorang yang tidak jelas tulisannya, lalu ujarnya: "Jangan kau bikin tulisanmu tidak jelas, sedang kau kalau ada umur panjang akan hidup menyesal, dan jika mati akan dimaki." Maksudnya, jika kau semakin tua dan matamua rabun, akan menyesali perbuatanmua sendiri itu. Diceritakan dari Syaikhul Imam Majduddin Ash-Shorhakiy pernah berkata: "Kami menyesal;I tulisan yang tidak jelas, catatan kami yang pilih-pilih dan pengetahuan yang tidak kami bandingkan dengan kitab lain."

وينبغى أن يكون تقطيع الكتاب مربعا، فإنه تقطيع أبى حنيفة رحمه الله تعالى، وهو أيسر على الرفع والوضع والمطالعة

Sebaiknya format kitab itu persegi empat, sebagaimana format itu pulalah kitab-kitab Abu Hanifah. Dengan format tersebut, akan lebih memudahkan jika dibawa, diletakkan dan di muthalaah kembali.

وينبغى أن لا يكون فى الكتابة شيئ من الحمرة، فإنه من صنيع الفلاسفة لا صنيع السلف، ومن مشايخنا كرهوا استعمال المركب الأحمر.

Sebaiknya pula jangan ada warna merah didalam kitab, karena hal itu perbuatan kaum filsafat bukan ulama salaf. Lebih dari itu ada diantara guru-guru kita yang tidak suka memakai kendaraan yang berwarna merah.

●Menghormati Teman●

ومن تعظيم العلم: تعظيم الشركاء [فى طلب العلم والدرس] ومن يتعلم منه. والتملق مذموم إلا فى طلب العلم. فإنه ينبغى أن يتملق لأستاذه وشركائه ليستفيد منهم

Termasuk makna mengagungkan ilmu pula, yaitu menghormati teman belajar dan guru pengajar. Bercumbu rayu itu tidak dibenarkan, selain dalam menuntut ilmu. Malah sebaliknya di sini bercumbu rayu degnan guru dan teman sebangku pelajarannya.

●Sikap Selalu Hormat Dan Khidmah●

وينبغى لطالب العلم أن يستمع العلم والحكمة بالتعظيم والحرمة، وإن سمع مسألة واحدة أو حكمة واحدة ألف مرة. وقيل: من لم يكن تعظيمه بعد ألف مرة كتعظيمه فى أول مرة فليس بأهل العلم.

Hendaknya penuntut ilmu memperhatikan segala ilmu dan hikmah atas dasar selalu mengagungkan dan menghormati, sekalipun masalah yang itu-itu saja telah ia dengar seribu kali. Adalah dikatakan : "Barang siapa yang telah mengagungkannya setelah lebih dari 1000 kali tidak sebagaimana pada pertama kalinya, ia tidak termasuk ahli ilmu."

●Jangan Memilih Ilmu Sendiri●

وينبغى لطالب العلم أن لا يختار نوع العلم بنفسه، بل يفوض أمره إلى الأستاذ، فإن الأستاذ قد حصل له التجارب فى ذلك، فكان أعرف بما ينبغى لكل واحد وما يليق بطبيعته.

Hendaklah sang murid jangan menentukan pilihan sendiri terhadap ilmu yang akan dipelajari. Hal itu dipersilahkan sang guru untuk menentukannya, karena dialah yang telah berkali-kali melakukan percobaan serta dia pula yang mengetahui ilmu yang sebaiknya diajarkan kepada seseorang dan sesuai dengan tabiatnya.

وكان الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الحق والدين رحمه الله تعالى يقول:

كان طلبة العلم فى الزمان الأول يفوضون أمرهم فى التعلم إلى اساتذهم، وكانوا يصلون إلى مقصودهم ومرادهم، والآن يختارون بأنفسهم، فلا يحصل مقصودهم من العلم والفقه.

Syaikhul Imam Agung Ustadz Burhanul Haq Waddin ra. Berkata: "Para siswa dimasa dahulu dengan suka rela menyerahkan sepenuhnya urusan-urusan belajar kepada gurunya, ternyata mereka peroleh sukses apa yang di idamkan; tetapi sekarang pada menentukan pilihan sendiri, akhirnyapun gagal cita-citanya dan tidak bisa mendapatkan ilmu dan fihq."

وكان يحكى أن محمد بن إسماعيل البخارى رحمه الله تعالى كان بدأ بكتابة الصلاة على محمد بن الحسن رحمه الله، فقال له محمد بن الحسن: إذهب وتعلم علم الحديث، لما روى أن ذلك العلم أليق بطبعه، فطلب علم الحديث فصار فيه مقدما على جميع أئمة الحديث

Hikayat orang, bahwa Muhammad bin Ismail Al-Bukhariy pada mulanya adalah belajar shalat kepada Muhammad Ibnul Hasan. Lalu sang guru ini memerintahkan kepadanya : "Pergilah belajar ilmu hadist! "setelah mengetahui justru ilmu inilah yang lebih sesuai untuk Bukhariy. Akhirnya pun ia belajar hadist hingga menjadi imam hadist paling terkemuka.

Jangan Duduk Terlalu Dekat Dengan Guru

وينبغى لطالب العلم أن لايجلس قريبا من الأستاذ عند السبق بغير ضرورة، بل ينبغى أن يكون بينه وبين الأستاذ قدر القوس فإنه أقرب إلى التعظيم.

Diwaktu belajar, hendaklah jangan duduk terlalu mendekati gurunya, selain bila terpaksa. Duduklah sejauh antar busur panah. Karena dengan begitu, akan terlihat mengagungkan sang guru.

●Menyingkiri Akhlak Tercela●

وينبغى لطالب العلم أن يحترز عن الأخلاق الذميمة، فإنها كلاب معنوية، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب أو صورة. وإنما يتعلم الإنسان بواسطة ملك.

والأخلاق الذميمة تعرف فى كتاب الأخلاق وكتابنا هذا لا يحتمل بيانها.

[وليحترز] خصوصا عن التكبر ومع التكبر لا يحصل العلم.

قيل: العلم حرب [للفتى] المتعالى كالسيل حرب للمكان العالى

قيل: بجـد لا بجــد كــل مـجــد فهل جد بلا جد بمجدى

فكم من عبد يقوم مقام حر وكم حر يقوم مقام عبد

Pelajar selalu memnjaga dirinya daripada akhlak-akhlak yang tercela. Karena akhlak buruk itu ibarat anjing. Rasulullah saw bersabda: "Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar atau anjing". Padahal orang belajar itu dengan perantara malaikat. Dan terutama yang disingkiri adalah sikap takabur dan sombong.

Syai'ir dikatakan:

ilmu itu musuh bagi penyombong diri
laksan air bah, musuh dataran tinggi
Diraih keagungan dengan kesungguhan bukan semata dengan harta tumpukan
bisakah agung didapat? Dengan harta tanpa semangat?
Banyak sahaya, menduduki tingkat merdeka
Banyak orang merdeka, menduduki tingkat sahaya



والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

097. Kajian Kitab Risalatul Jami'ah Bab Shalat Jum'at

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Oleh:
Thu Khang Angon Wedhuz
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته.

الجمعة
Shalat Jum'at
و الجمعة فرض عين على كل مسلم بالغ عاقل ذكر حر حاضر بلا عذر شرعي كالمرض و المطر.
Shalat Jum'at hukumnya fardhu 'ain[23] bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, laki-laki, merderka, mukim (bukan musafi) dan tidak memiliki udzur syar'i, misalnya sakit atau hujan[24].
و من شروط الجمعة الخطبتان، و أركانهما حلد الله تعالى، و الصلاة على النبي صلى الله عليه و سلم، و الوصية بالتقوى، و قرآءة آية من القرآن في إحداهما، و الدعآء للمؤمنين في الأخيرة. و يجب أن يخطب قآئما متطهرا مستور عورة و يجب الجلوس بينهما فوق طمأنينة الصلاة و الموالاة.
Di antara syarat sah shalat jum'at ialah 2 khutbah.
Rukun khutbah:
1. Memuju Allah SWT (mengucap hamdalah)
2. Bershalawat kepada Nabi SAW.
3. Berwasiat (nasehat) untuk bertaqwa.
4. Membaca (paling sedikit) satu ayat Qurân pada salah satu khutbahnya.
5. Berdoa untuk kaum muslimin pada khutbah yang kedua.
Yang wajib dilakukan sewaktu khutbah:
1. Berdiri
2. Bersih dari hadatr besar dan kecil.
3. Menutup aurat.
4. Duduk di antara 2 khutbah dalam waktu yang lebih lama dari thuma`ninah shalat.
5. Muwalah (khutbah, duduk, khutbah, shalat dilakukan secara berkesinambungan).
 
 
 
 
Keterangan:
[23] : Fardhu ada 2 macam yaitu:
a. Fardhu 'ain adalah perbuatan yang wajib dilakukan oleh setiap mukallaf (orang yang telah baligh dan berakal), misalnya: shalat puasa, dan lain-lainnya.
b. Fardhu kifayah adalah perbuatan yang wajib dilakukan oleh para mukallaf, tapi jika telah di kerjakan oleh satu orang maka kewajiban itu telah terpenuhi, misalnya: shalat jenazah, shalat jama'ah, dan lain sebagainya.
[24] Sakit dan hujan yang di maksud ialah:
A. Sakit yang cukup parah hingga sangat memberatkan orang hendak menghadiri shalat Jum'at.
B. Hujan deras yang dapat menyebabkan pakaian basah kuyup sementara tidak ada payung atau tempat berteduh.
(Habib Ahmad bin Umar Syathiri, Yaqutun Nafis, Cet Ats-Tsaqafah, Yaman hal 44-45)


والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

096. Masalah Imam Dan Ma'mum

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته







PERTANYAAN
Adinda Shanty

Wa'alaikumsalam..
Nderek tanglet.. dikatan tidak sah jika perempuan mengimami laki2..
La yang mau saya tanyakan..
Apabila.seorang ibu mengajak putranya berjama'ah yang.mana si anak belum dewasa.. (ayah tak ada) apakah itu juga tidak sah?





JAWABAN
    1. Ibuetz Ibnu Al Mubasyir waalaikumusalam
Adinda Shanty Wa'alaikumsalam
Nderex tanglet.. dikatan tidak sah jika perempuan mengimami laki2..
La yg mau saya tanyakan..
Pabila.seorang ibu mengajak putranya berjama'ah yg.mana si anak belum dewasa.. (ayah tak ada) apakah itu jg tidak sah?
==============
tidak sah laki2makmum pada wanita walau dia anak kecil
تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعباديjuz 2 hal 287-288  
(وَلَا تَصِحُّ قُدْوَةُ رَجُلٍ)أَيْ ذَكَرٍ وَلَوْ صَبِيًّا
sedangkan wanita sah ma'mum pada laki2 walau dia masih bodah
(
وَتَصِحُّ) الْقُدْوَةُ (لِلْمُتَوَضِّئِ بِالْمُتَيَمِّمِ) الَّذِي لَا يَلْزَمُهُ قَضَاءٌ لِكَمَالِ صَلَاتِهِ (وَ) لِلْمُتَوَضِّئِ (بِمَاسِحِ الْخُفِّ وَلِلْقَائِمِ بِالْقَاعِدِ، وَالْمُضْطَجِعِ) ، وَالْمُسْتَلْقِي وَلَوْ مُومِيًا وَلِأَحَدِهِمْ بِالْآخَرِ لِذَلِكَ وَلِلِاتِّبَاعِ فِي الثَّانِي قَبْلَ مَوْتِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ وَهُوَ نَاسِخٌ لِخَبَرِ «وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ» وَزَعَمَ أَنَّهُ لَا يَلْزَمُ مِنْ نَسْخِ وُجُوبِ الْقُعُودِ وُجُوبَ الْقِيَامِ يُرَدُّ بِأَنَّ الْقِيَامَ هُوَ الْأَصْلُ، وَإِنَّمَا وَجَبَ الْقُعُودُ لِمُتَابَعَةِ الْإِمَامِ فَحِينَ إذْ نُسِخَ ذَلِكَ زَالَ اعْتِبَارُ الْمُتَابَعَةِ فَلَزِمَ وُجُوبُ الْقِيَامِ؛ لِأَنَّهُ الْأَصْلُ
============
dan sah orang yg sempurna(balig) makmu' pada anak kecil
(وَالْكَامِلُ) أَيْ الْبَالِغُ الْحَرُّ (بِالصَّبِيِّ) الْمُمَيَّزِ وَلَوْ فِي فَرْضٍ لِخَبَرِ الْبُخَارِيِّ «أَنَّ عَمْرَو بْنَ سَلِمَةِ بِكَسْرِ اللَّامِ كَانَ يَؤُمُّ قَوْمَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَهُوَ ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعٍ» نَعَمْ الْبَالِغُ وَلَوْ مَفْضُولًا أَوْ قِنًّا أَوْلَى مِنْهُ لِلْخِلَافِ فِي صِحَّةِ الِاقْتِدَاءِ بِهِ وَمِنْ ثَمَّ كُرِهَ كَمَا فِي الْبُوَيْطِيِّ (وَالْعَبْدُ) وَلَوْ صَبِيًّا لِمَا صَحَّ أَنَّ عَائِشَةَ كَانَ يَؤُمُّهَا عَبْدُهَا ذَكْوَانُ نَعَمْ الْحُرُّ أَوْلَى مِنْهُ إلَّا إنْ تَمَيَّزَ بِنَحْوِ فِقْهٍ كَمَا يَأْتِي، وَالْحُرُّ فِي صَلَاةِ الْجِنَازَةِ أَوْلَى مُطْلَقًا؛ لِأَنَّ دُعَاءَهُ أَقْرَبُ لِلْإِجَابَةِ



 والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

095. Kajian Kitab Risalatul Jami'ah Bab Perkara Yang Membatalkan Shalat

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته







Oleh:
Thu Khang Angon Wedhuz

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

و يبطل الصلاة الكلام عمدا و لو بحرفين، و ناسيا إن كثر. و يبطلها العمل الكثير كثلاث خطوات و الأكل و الشرب و انكشاف العورة إن لم تستر حالا. و وقوع النجاسة إن لم تلق حالا من غير حمل، و يبطله سبق الإمام بركنين فعليين، و كذا التخلف بهما بغير عذر.
Yang membatalkan shalat:
1. Berbicara dengan sengaja walaupun hanya 2 huruf, atau bicara banyak karena lupa.
2. Banyak bergerak, misalnya melangkah 3 kali.
3. Makan[18].
4. Minum.
5. Terbukanya aurat jika tidak segera ditutup.
6. Terkena najis jika tidak segera di buang dengan cara tanpa mengangkatnya[19]
7. Mendahului imam dengan 2 rukun yang bersifat gerakan (fi'liyah)[20].
8. Tertinggal 2 rukun fi'liyah dari imam tanpa udzur[21].
و لا تصح الصلاة خلف كافر و امرأة و خنسى
Tidak sah shalat jika yang menjadi imam orang kafir, wanita, atau banci[22].

Keterangan:
[18] : Maksud dari makan dan minum disini adalah masuknya sesuatu, baik berupa makanan, minuman, batu, kayu, dan lain-lain ke dalam rongga tubuh seperti perut, tempurung kepala, baik disengaja atau tidak, atau karena dipaksa. Jika di paksa, tapi makanan itu hanya sedikit maka shalatnya sah. Jika lupa atau tidak tahu bahwa hal tersebut di haramkan shalatnya juga tidak batal.
(Syaikh Sa'id bin Muhammad Ba'syin, Busyral Karim, ats-Tsaqafah, Aden, hal 218)

[19] : Membuangnya dengan cara menepis jika najis itu kering atau dengan cara membuang kopyah, surban, rida', atau apa saja yang terkena najis. Membuangnya tidak dengan cara memegang/menggemgam najis.

[20] : Rukun Salat di bagi menjadi 4:
A. Rukun Qolbi (yang berhubungan dengan hati), yaitu niat.
B. Rukun Qouli (yang berhubungan dengan bacaan) ada 5, yaitu: Takbirotul ihrom (membaca "Allahu Akbar" di awal shalat), membaca fatihah, membaca Tasyahhud ahir, bersalawat kepada Nabi pada tasyahhud ahir dan mengucapkan salam di ahir shalat.
C. Rukum fi'li (yang berhubungan dengan gerakan/perbuatan) ada 6, yaitu: berdiri bagi yang mampu pada shalat wajib, ruku', i'tidal, dua sujud, duduk di antara 2 sujud, duduk ketika membaca tasyahhud ahir.
D. Rukum ma'nawi ada 2, yaitu: tertib dan thuma'ninah.
(Habib Muhammad bin Salim bin Hafizh, Fawaiduts Tsaminah, Darul Faqih, 1997, hal 79)

[21] : Jika tertinggal karena udzur, maka salatnya sah. Udzur yang di maksud ialah:
A. Tidak mampu membaca dengan cepat (sedangkan imamnya cepat).
B. Imam langsung ruku' setelah membaca Fatihah.
C. Tertidur dalam posisi duduk tasyahhud yang sempurna.
D. Lupa membaca Fatihah.
Orang yang mengalami udzur di atas boleh tertinggal sampai 3 rukun fi'li yang panjang.
(Habib Muhammad bin Salim bin Hafizh, Fawaiduts Tsaminah, Darul Faqih, 1997, hal 93)

[22] : Shalat berjama'ah dapat dikatakan sah jika:
A. Lelaki mengimami lelaki.
B. Lelaki mengimami perempuan.
C. Lelaki mengimami banci.
D. Banci mengimami perempuan.
E. Perempuan mengimami perempuan.
Shalat berjama'ah tidak sah jika:
A. Perempuan mengimami lelaki.
B. Banci mengimami laki-laki.
C. Perempuan mengimami banci.
D. Banci mengimami banci.
(Syaikh Salim bin Samir al-Hadhrami, Safinatun Naja, Maktabatul Fikr, Sana'a, Yaman, hal 14)




والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Sabtu, 29 Juni 2013

094. Hukum Mengecat Rambut

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته






PERTANYAAN
Kêmbåñg Thê Ã
Assalamualaikum wr. wb
minta penjelasan bgmn hukumnya cat rambut. .
Suwun.



JAWABAN

    1. Vanisa Sri Azkya
 tidak haram hukumnya kecuali cat rambut berwarna hitam,,tapi bleh didalami lagi siapa tau saya masih salah..


     2. Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
waalaikumussalam

431 : LARANGAN MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM
PERTANYAAN

Delvan Oktavianus
Assalamu'alaikum...
Benarkah menyemir rambut warna hitam tu merupakan hal yg dilarang oleh agama?



JAWABAN
Sanusi El Ruzy
wa'alaikum salam

Hukumnya HARAM bila rambutnya sudah beruban, apabila belum beruban maka b0leh.
kalau selain warna hitam maka hukumnya BOLEH. Namun perlu di fahami, keharaman menyemir rambut dgn warna hitam adalah karena Ghurur/menipu. Kalau itu alasannya selain warna hitam kalau ada unsur Ghurur maka hukumnya HARAM.
(Lihat: Anwarur Masalik hal 9.
Bujairimi alal Minhaj juz 1 hal 239
Minhajul Qowim hal 9.)

Ini ta'bir yg kami maksud.

و عبارته: و يحرم خضب شعر الرجل و المرأة بسواد بعد ظهور الشيب إلا لغرض الجهاد فيجوز بل يطلب. و يسن خضب الشيب بصفرة أو حمرة و إن لم يعم الشيب . ( أنوار المسالك ص 9 )
و عبارته: خضب الرجل لحيته البيضاء بالحناء جاءىز بل سنة و أما خضبها بالسواد فهوا حرام إلا إذا كان لأجل الحرب لان سواد اللحية يدل على قوته. ( بجيرمي المنهاج الجزء الأول ص 239 )

و عبارته : و أن يخضب الشيب بحمرة أو صفرة للإتباع و يحرم بالسواد إلا لإرهاب الكفار لغاز. ( منهاج القويم ص 9 )

Moh0n di k0reksi.

Sunde Pati

yups

dalam kitab ianah hukum menyemir rambut dgn semir hitam haram jika tidak dlm keadaan perang

إعانة الطالبين (2/ 339)

( قوله وخضب شيب رأسه ولحيته ) معطوف على الإدهان أي ويسن خضب ما شاب من شعر رأس الرجل أو المرأة ومن لحية الرجل
ومحل سنيته ما لم يفعله تشبيها بالصالحين والعلماء ومتبعي السنة وغيرهم فإن فعله كذلك كره كذا في شرح الروض
( وقوله بحمرة أو صفرة ) أي لا بسواد أما به فيحرم إن كان لغير إرهاب العدو في الجهاد وذلك لخبر أبي دواد والنسائي وابن حبان في صحيحه والحاكم عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يكون قوم يخضبون في آخر الزمان بالسواد كحواصل الحمام لا يريحون رائحة الجنة
قال في الزبد ** وحرموا خضاب شعر بسواد ** لرجل وامرأة لا للجهاد **

fokus

( وقوله بحمرة أو صفرة ) أي لا بسواد أما به فيحرم إن كان لغير إرهاب العدو في الجهاد

---------

ada juga yg bilang hanya makruh tahrim

أسنى المطالب في شرح روض الطالب (1/ 551)

وَأَنْ يُخَضِّبَ الشَّيْبَ أَيْ الشَّعْرَ الشَّائِبَ بِالْحُمْرَةِ وَالصُّفْرَةِ لِمَا مَرَّ في شُرُوطِ الصَّلَاةِ نعم إنْ فَعَلَهُ تَشَبُّهًا بِالصَّالِحِينَ وَالْعُلَمَاءِ وَمُتَّبِعِي السُّنَّةِ من غَيْرِ نِيَّةٍ صَحِيحَةٍ كُرِهَ قَالَهُ في الْمَجْمُوعِ وهو أَيْ خِضَابُ الشَّيْبِ بِالسَّوَادِ حَرَامٌ لِمَا مَرَّ في شُرُوطِ الصَّلَاةِ أَيْضًا وَلِخَبَرِ مُسْلِمٍ عن جَابِرٍ قال أُتِيَ بِأَبِي قُحَافَةَ رضي اللَّهُ عنه يوم فَتْحِ مَكَّةَ وَرَأْسُهُ وَلِحْيَتُهُ كَالثَّغَامَةِ بَيَاضًا فقال صلى اللَّهُ عليه وسلم غَيِّرُوا هذا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ وَالثَّغَامَةَ بِفَتْحِ الْمُثَلَّثَةِ وَبِالْمُعْجَمَةِ نَبْتٌ له ثَمَرٌ أَبْيَضُ وَعَبَّرَ مع هذا في الْأَصْلِ عن الْغَزَالِيِّ بِالْكَرَاهَةِ وَكَذَا عَبَّرَ بها في الْمَجْمُوعِ وَلَعَلَّ مُرَادَهُ كَرَاهَةُ التَّحْرِيمِ قال ولم يُفَرِّقُوا فيه بين الرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ إلَّا لِلْمُجَاهِدِ في الْكُفَّارِ فَلَا بَأْسَ بِهِ إرْهَابًا لِلْعَدُوِّ بِإِظْهَارِ الشَّبَابِ وَالْقُوَّةِ

fokus

وَعَبَّرَ مع هذا في الْأَصْلِ عن الْغَزَالِيِّ بِالْكَرَاهَةِ وَكَذَا عَبَّرَ بها في الْمَجْمُوعِ وَلَعَلَّ مُرَادَهُ كَرَاهَةُ التَّحْرِيمِ

Ghoelam Shofi
.
Wa’alaikumussalam warahmatullah.

Tidak boleh menyemir rambut dengan warna hitam. Dasarnya adalah hadis dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma bahwa ketika Fathu Makkah, Abu Quhafah (bapak dari Abu Bakr) dibawa ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sementara, rambut dan jenggotnya berwarna putih seperti taghamah. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ubahlah warna uban ini, dan jauhi warna hitam.” (Hr. Muslim dan Abu Daud)

Catatan:

Rambut yang boleh disemir adalah rambut yang telah beruban. Rambut yang tidak beruban tidak boleh disemir, karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah.

Ghulam Bagus Sun Asriah

Mau nambahin :

عن جابررضي الله عنه قال: اتي بابي قحافة والد ابي بكر الصد يق رضي الله عنهمايوم فتح مكة، ورأسه ولحيته كالثغامة بياضا، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : غيرواهذاواجتنبواالسواد، رواه مسلم

Sakeng Jabir ra. berkata : "Pada hari penaklukan kota Mekkah Abu Quhafah ayah Abu Bakar Ash Shiddiq dihadapkan kepada Rasulullah saw. di mana rambut kepala dan jenggotnya seperti bunga matahari karena putihnya, kemudian Rasulullah Saw. ngendiko : "Rubahlah warna rambut itu, tetapi jauhilah warna hitam". (riwayat muslim)

Riyadhus Shalihin jilid 2 no.283
Bab. Larangan bagi laki laki dan perempuan untuk menyemir rambut dengan warna hitam

:

وعن ابي هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ان اليهودوالنصارى لا يصبغون فخالفوهم،

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya orang orang Yahudi dan Nasrani tidak suka menyemir rambut maka kamu sekalian hendaklah tidak mengikuti kebiasaan mereka". (riwayat buhkari dan muslim).
Semir rambut yang diperbolehkan adalah kuning atau merah, adapun semir hitam maka tidak diperbolehkan.

Riyadhus Shalihin jilid 2 no.282
Bab. Larangan meniru kebiasaan setan dan orang kafir




Link Asal:

 

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template