Jumat, 31 Mei 2013

027. Sekilas Pandang Tentang Ahlus Sunnah Waljamaah

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


PERTANYAAN
Irfan El-fahrizi
Assalamualaikum wr wb.
saya mau nanya Ahli sunah waljamaah itu yg sprti apa dan yg mana masuk golongan tersebut suni siah NU naksabandiah muhammadiayah ataw fercis sdangkan di dalam Al-Qur'an itu tdk ada didalam al-quran cuma ada satu golongan
ahli suna waljamaah ?? mohon penjelasanya mohon maaf bila ada salah kata ;)


JAWABAN

      1. Ismail Ricci Ganz
Ahli sunnah waljamaah adalah mereka yg menjalankan sunnah dan dalam kelompok terbanyak,, yaitu keempat madzhab, karena keempat madzhab inilah yg ratusan Imam dan Muhadditsin mengikutinya sebagai penerus syariah yg benar, dan bermunculannya kalangan madzhab dan ajaran yg bertentangan dg mereka maka mereka inilah yg keluar dari ahlussunnah waljamaah.
landasannya adalah hadits Rasul saw : "Barangsiapa yg memisahkan diri dari kelompok muslimin sejengkal lalu ia wafat, maka wafatnya adalah dalam keadaan matinya orang jahiliyah" (Shahih Bukhari hadits no.6724).

keempat madzhab itu kesemuanya tidak berpecah belah, karena Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid Imam Syafii, mereka hidup rukun dan tak bermusuhan, Imam Ahmad bermakmum kepada Imam Syafii dan Imam Syafii memuliakan muridnya itu, Imam Syafii adalah murid Imam Malik, dan Imam Malik bersama Imam Hanafi hidup sezaman dan saling bersahabat dan bertukar pendapat, dan keduanya berjumpa dengan sahabat dan Tabi'in, langsung mengambil dari generasi generasi pertama, dan kemudian ratusan Imam dan Muhadditsin dizamannya dalam satu rumpun. lalu muncullah syiah yg padanya tediri lebih dari 70 golongan, mereka mengkafirkan sahabat Rasulullah saw, lalu muncul khawarij, qadariyah, jabariyah, yg masing masing adalah sesat dan keluar dari ajaran syariah, namun Ahlussunnah waljamaah tetap berdiri dengan tegak, mereka sejalan dg sunnah dan Qiyas para Imam dan muhadditsin. hingga kini ahlussunnah waljamaah tetap kelompok terbanyak, walaupun sudah sangat banyak kelompok sesat yg muncul dan memisahkan diri dari ahlussunnahwaljamaah dg menyalahkan pendapat para Imam dan Muhadditsin, dg pemahaman yg dangkal mereka menusuk fatwa Imam Imam besar yg hafal jutaan hadits dan pakar pakar syariah di masa lalu...
    2. Kang Alam Sipendekar Bersarung
ringkas kata ahli sunnah waljamaah adalah mrka yg akidahhnya mnikuti madzhabnya imam abul hasan al-asy'ari/ mngikuti
abu mansur al-maturidi, mrka disebut al-asy'ariyyah/al-maturidiyyah.

1. kitab saddatul muttaqiin
2. jawahirut tauhid


      3. Mbah Kunk  
Waalaikum
   salam wrb
Ahlussunnah wal jama'ah adalah orang2 yang menjalankan perintah allah dan menjahui larangannya yang sejalan dengan apa yang di ajarkan nabi SAW.
Adapun yg namanya NU, MUHAMADDIYAH, PERSIS atw yang lain adalah nama organisasi wadah dari kaum muslim, dan semogah kita semua termasuk golongan yang di ridhoi allah   4. Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
waalaikumussalam
قال الإمام الأصبهاني في كتاب الحجة في بيان المحجة معرفا
بأهل السنة والجماعة: مما يدل على أن أهل الحديث (أهل السنة والجماعة) هم أهل الحق، أنك لو طالعت جميع كتبهم المصنفة من أولهم إلى أخرهم قديمهم وحديثهم، مع اختلاف بلدانهم وزمانهم، وتباعد ما بينهم في الديار وسكون كل واحد منهم قطرا من الأقطار، وجدتهم في بيان الاعتقاد على وتيرة واحدة ونمط واحد يجرون على طريقة لا يحيدون عنها ولا يميلون فيها قولهم في ذلك واحد ونقلهم واحد لا ترى فيهم اختلافا ولا تفرقا في شيء ما وإن قل ..... كأنه جاء عن قلب واحد، وجرى على لسان واحد
، وهل على الحق دليل أبين من هذا . فالفرق المخالفة لأهل السنة والمنتسبة للإسلام يعرف عددها من قول النبي صلى الله عليه وسلم: افترقت اليهود على إحدى وسبعين فرقة، فواحدة في الجنة وسبعون في النار, وافترقت النصارى على ثنتين وسبعين فرقة، فإحدى وسبعون في النار وواحدة في الجنة, والذي نفس محمد بيده لتفترقن أمتي على ثلاث وسبعين فرقة، واحدة في الجنة وثنتان وسبعون في النار, قيل: يا رسول الله: من هم؟ قال: الجماعة. رواه ابن ماجه وصححه الألباني, وراجع في معنى هذا الحديث الفتويين: 17713، 12682.

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

026.PEDEKATE Via Facebook Dan Media Lainnya

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Dewasa ini, perubahan yang paling ngetop dengan terciptanya fasilitas komunikasi ini adalah tren hubungan muda-mudi (ajnabi) via HP yang begitu akrab, dekat dan bahkan over intim. Dengan fasilitas audio call, video call, SMS, 3G, Chatting, Friendster, facebook, dan lain-lain. Jarak ruang dan waktu yang tadinya menjadi rintangan terjalinnya keakraban dan kedekatan hubungan lawan jenis nyaris hilang dengan hubungan via HP.

Lebih dari itu, nilai kesopanan dan keluguan seseorang bahkan ketabuan sekalipun akan sangat mudah ditawar menjadi suasana fair dan vulgar tanpa batas dalam hubungan ini. Tren hubungan via HP ini barangkali dimanfaatkan sebagai media menjalin hubungan lawan jenis untuk sekedar "main-main" atau justru lebih ekstrim dari itu. Sedangkan bagi mereka yang sudah mengidap "syndrome usia," hubungan lawan jenis via HP sangat efektif untuk dimanfaatkan sebagai media PDKT (pendekatan) untuk menjajaki atau mengenali karakteristik kepribadian seseorang yang dihasrati yang pada gilirannya akan ia pilih sebagai pasangan hidup atau hanya berhenti pada hubungan sahabat.

Pertanyaan pertama:
Bagaimana hukum PDKT via HP (telpon, SMS, 3G, chatting, friendster, facebook, dan lain-lain) dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh yang paling ideal atau untuk penjajakan dan pengenalan lebih intim tentang karakteristik kepribadian seseorang yang diminati untuk dijadikan pasangan hidup, baik sebelum atau pasca khitbah (pertunangan)?

Jawaban:
Komunikasi via HP pada dasarnya sama dengan komunikasi secara langsung. Hukum komunikasi dengan lawan jenis tidak diperbolehkan kecuali ada hajat seperti dalam rangka khitbah, muamalah, dan lain sebagainya.

Mengenai pengenalan karakter dan penjajakan lebih jauh terhadap lawan jenis seperti dalam deskipsi tidak dapat dikategorikan hajat karena belum ada ‘azm (keinginan kuat untuk menikahi orang tertentu). Sedang hubungan via 3G juga tidak diperbolehkan bila menimbulkan syahwat atau fitnah.

(Kitab-kitab rujukan: Bariqah Mahmudiyyah vol. IV hal. 7, Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah vol. I hal. 12763,  Ihya ‘Ulumiddin vol. III hal. 99, Hasyiyah al-Jamal vol. IV hal. 120, Is’adur Rafiq vol. II hal. 105, Al-Fiqhul Islamy vol. IX  hal. 6292, I’anatut Thalibin vol. III hal. 301, Qulyuby ‘Umairah vol. III hal. 209, I’anatut Thalibin vol. III hal. 260, Al-Fatawi al-Fiqhiyyah al-Kubra vol. I hal. 203, Tausyih ‘ala ibn Qosim hal.197)

Pertanyaan kedua:
   
Mempertimbangkan ekses negatif yang ditimbulkan, kontak via HP (telpon, SMS, 3G, chatting, Friendster, facebook, dan lain-lain) dengan ajnaby (bukan muhrim), bisakah dikategorikan atau semakna dengan khalwah (mojok) jika dilakukan di tempat-tempat tertutup?

Jawaban:

Kontak via HP sebagaimana dalam deskripsi di atas yang dapat menimbulkan syahwat atau fitnah tidak dapat dikategorikan khalwah namun hukumnya tidak boleh.

(Beberapa kitab yang dirujuk: Hasyiyah Al-Jamal vol. IV hal. 125, Al-Qamus al-Fiqhy vol. I hal. 122, Bughyatul  Mustarsyidin hal. 200, Asnal Mathalib vol. IV hal. 179, Al-Mausu’atul Fiqhiyyah vol. IXX hal. 267, Hasyiyah Al-Jamal vol. IV hal. 467, Al-Fatawi al-Fiqhiyyah al-Kubra vol. IV hal. 107-107, Hasyiyah Jamal vol. IV hal. 121, Is’adur Rafiq vol. II hal. 93, dan Hasyiyah Al-Jamal vol. IV hal. 121 I’anatut Thalibin vol. III hal. 301, Qulyuby ‘Umairah vol. III hal. 209)

tambahan

tidak semua kita bisa menghindar dari hal yang munkar atau subhat, bila harus begitu kiranya hanya ingkar dengan hati dan menuutup aib yg terjadi

 
"Barangsiapa di antara kamu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah berusaha mengubahnya dengan tangannya (termasuk dengan kekuasaan); jika tidak bisa, dengan mulutnya (menegur); jika tidak bisa, dengan hati (ingkar di dalam hati). Yang (terakhir) ini adalah selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim dari sahabat Abu Sa'id al-Sudhry).




Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Alloh akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat, barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Alloh akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Alloh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Alloh akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Alloh akan memudahkan jalan baginya menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Alloh untuk membaca Kitabulloh dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan akan turun kepada mereka ketenteraman, rahmat Alloh akan menyelimuti mereka, dan Alloh memuji mereka di hadapan (para malaikat) yang berada di sisi-Nya. Barang siapa amalnya lambat, maka tidak akan disempurnakan oleh kemuliaan nasabnya.” (Hadits dengan redaksi seperti ini diriwayatkan oleh Muslim)
Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)


Link Asal: 
Dari Sini




والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Kamis, 30 Mei 2013

025. Hukum Baju Hitam Saat Melayat/Takziyah

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته






Tidak semua tradisi sejalan dengan tuntunan syariah. Hal ini bisa karena keberadaan tradisi yang mendahului syari’ah dan belum ada usaha pelurusan terhadapnya, seperti tradisi tumbal dan sesajen. Atau bisa juga tradisi tidak sejalan dengan syariah karena kehadirannya sebagai entitas baru hasil dari keterpengaruhan berbagai kebudayaan seperti halnya kebiasaan berbaju hitam ketika berta’ziyah.

Kebanyakan masyarakat kota selalu menggunakan berbusana hitam ketika melayat sanak saudara yang terkena musibah. Hal ini mereka lakukan dengan tujuan menunjukkan rasa belasungkawa.

Warna hitam dalam konteks kematian bermakna kesusahan. Hanya saja disayangkan pemahaman ini seolah berubah menjadi sebuah aturan tak tertulis bahwa barang siapa berta’ziyah harus memakai busana serba hitam. Padahal yang demikian ini kurang sesuai dengan tuntunan syariah.

Dalam syariah wacana mengenai belasungkawa bagi keluarga yang ditinggal mati disebut dengan istilah hidad. yaitu batasan-batasan tertentu yang harus dipatuhi oleh mereka yang ditinggal mati sebagai tanda berduka. Diantaranya adalah tatacara berbusana bagi mereka yang ditinggalkan baik keluarga atupun kerabat dekat yang berta'ziyah.

Mengenai busana warna hitam yang sering dipakai oleh seseorang ketika melayat sebenarnya telah diatur dalam Islam. Menggunakan warna hitam untuk menunjukkan mebelasungkawa hanya boleh dilakukan oleh suami atau istri yang ditinggal mati.

Sedangkan untuk orang lain, meskipun keluarga hukumnya makruh tahrim, bahkan sebagian ulama mengatakan haram. Dengan alasan dikhawatirkan penggunaan baju hitam itu menunjukkan seseorang tidak ridha dengan kematiannya yang sama juga maknanya dengan tidak menerima keputusan Allah swt. Atau bisa jadi warna hitam malah menunjukkan kemewahan tersendiri, sehingga memakai gaun hitam tidak untuk berbela sungkawa namun untuk berhias diri (mungkin karena mahalnya gaun hitam, atau hitam telah menjadi trend tersendiri).

Dengan demikian, sebenarnya hukum memakai gaun hitam ketika berta’ziyah dikembalikan kepada niat pemakainya. Sejauh tidak diniatkan untuk menunjukkan kemewahan atau ketidak-ridhaan taqdir Tuhan, maka hukumnya boleh-boleh saja.

Dan begitu juga sebliknya, yang terpenting adalah tidak menganggap bahwa pakaian hitam sebuah kewajiban orang berta’ziyah. Dan boleh saja menggunakan baju berwarna selain hitam untuk ta’ziyah selama niatnya benar. Begitu keterangan dari al-Mausu’ah alfiqhiyyah juz 21:
لبس السواد فى الحداد اتفق الفقهاء على انه يجوز للمتوفى عنها زوجـها لبس السواد من الثياب... ومنع الحنفية لبس السواد فى الحداد على غير الزوج وقال المالكية ان المحد يجوز لها ان تلبس الأسود الا اذا كانت ناصعة البياض او كان الاسود زينة قومـها وقال القليوبي من الشافعية اذا كان الاسود عادة قومـها فى التزين به حرم لبسه ونقل النووي عن الماوردي انه اورد فى "الحاوى" وجـها يلزمـها السواد فى الحداد. لبس السواد فى التعزية : اتفق الفقهاء على ان تسويد الوجه حزنا على الميت من أهله او من المعزين لايجوز لما فيه من اظهار للجزع وعدم الرضا بقضاء الله وعلى السخط من فعله مما ورد النهي عنه فى الاحاديث وتسويد الثياب للتعزية مكروه للرجال ولابأس به للنساء اماصبغ الثياب أسود أو أكهب تأسفا على الميت فلايجوز عاى التفصيل السابق
Ulama bersepakat untuk memperbolehkan istri yang ditinggal mati memakai busana hitam dalam kontkeks ihdad (batasan bagi istri yang ditinggal mati suami)… ulama madzhab Hanafi melarang pakaian hitam selain suami/istri yang ditinggal mati. Begitu juga ulama madzhab Maliki yang memperbolehkan busana hitam bagi istri kecuali jika hitam itu dianggap mewah bagi masyarakat setempat. Adapun Imam qulyubi seorang ulama madzhab Syafi’I mengharamkan busana hitam (bagi istri yang ditinggal mati suami) apabila warna hitam dianggap mewah. Menurut Imam Nawawi seperti yang dinukil dari Imam Mawardi dalam kitab ‘Al-Hawi’ tentang pendapat mengenai pakaian hitam dalam kontek ihdad berkata: berbusana hitam ketika ta’ziyah apabila ditujukan sebagai tanda belasungkawa bagi peta’ziyah tidak diperbolehkan apabila terbersit niat penentangan atas taqir Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal itu merupakan sesuatu yang buruk dan dibenci, seperti yang termaktub dalam sebuah hadits Nabi. Dan memakain hitam bagi seorang laki-laki dalam ta’ziyah hukumnya makruh
Link Asal:
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته


024. Makan Nasi Berkat

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



Pada umumnya, orang yang menyelenggarakan hajat tahlilan itu menyediakan makanan untuk diberikan kepada orang-orang yang diundang dan dimintai bantuan bacaan tahlil itu dengan niat sebagai sedekah. Dalam rangkaian acara tahlil, pahala sedekah makanan itu biasanya juga dinikatkan untuk arwah yang dituju. Oleh karena itu, acara tahlil yang khusus untuk pengiriman do’a semacam itu sering dinamakan sedekah, perubahan ucapan dari kata shadaqah.
Sedekah makan itu biasanya baru disuguhkan atau dibagikan setelah selesainya doa dalam tahlil, baik untuk dimakan di tempat atau di bawa pulang. Dengan perkataan lain, sedekah itu diberikan setelah “diberkahi” dengan do’a. Makanan yang sudah diberkahi doa tersebut kemudian disebut “berkat”. Berkat berasal dari bahasa Arab “barkatun”- bentuk jamaknya adalah barakat- yang artinya kebaikan yang bertambah-tambah terus.
Penamaan tersebut berdasarkan sabda nabi Muhammad SAW:

اجتمعوا على طعام واذكروا الله يبارك لكم فيه
“Berkumpullah pada jamuan makan kamu, dan sebutlah asma Allah ketika hendak makan, niscaya Allah memberkati kamu pada makanan itu.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan al-Hakim – Kitab Nadhrah an-Nur, II/16)
قَالَ: أَثِيبُوا أَخَاكُمْ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، فَأَيَّ شَيْءٍ نُثِيبُهُ؟ قَالَ: ” ادْعُوا لَهُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الرَّجُلَ إِذَا أُكِلَ طَعَامُهُ، وَشُرِبَ شَرَابُهُ، ثُمَّ دُعِيَ لَهُ بِالْبَرَكَةِ فَذَلِكَ ثَوَابُهُ مِنْهُمْ 
“Rasulullah bersabda : “balaslah oleh kalian (kebaikan) saudara kalian”, para sahabat berkata : “wahai Rasulullah : “dengan sesuatu apakah untuk membalasnya ?”, Rasulullah menjawab : “berdo’alah kalian untuknya dengan keberkatan, sebab sesungguhnya seseorang ketika makananya dimakan dan minumannya di minum, kemudian dido’akan untuknya dengan keberkahan, maka itu merupakan balasan untuknya dari kalian”. [HR. al-Baihaqi & Abu Daud]
Hadits ini mengisyaratkan agar apabila kita memakan atau minum dari apa yang diberikan oleh orang lain supaya mendo’akan agar Allah memberikan dengan keberkahan. Selain diperintahkan untuk memberikan makanan untuk faqir miskin, juga dianjurkan agar makanan kita dimakan oleh orang yang bertakwa baik dengan jalan diantarkan maupun dengan mengundang mereka makan bersama-sama.
Nabi shallallau ‘alayhi wa sallam bersabda :
    أَطْعِمُوا طَعَامَكُمُ الْأَتْقِيَاءَ، وَأَوْلُوا مَعْرُوفَكُمُ الْمُؤْمِنِينَ
 “berikanlah makananmu kepada orang-orang yang bertakwa, dan berbuat baiklah kepada orang-orang yang beriman”. [HR. Imam Ibnu Abid Dunya - Kitab al-Fath al-Kabir, Juz I/ hal. 192]
Orang-orang yang diundang untuk baca tahlil adalah orang-orang yang bertakwa di lingkungan shohibul hajah sedangkan pelaksanaan tahlil dipimpin oleh orang yang dihormati sebagai pemimpin keagamaan di masyarakat setempat


Link Asal:
Dari Sini





 والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

023.Setelah Sholat Ingin Sholat Lagi Kenapa Harus Pindah Tempat?

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



PERTANYAAN
Mbah Surur 
Assalamu'alaykum.
Pertanyaan titipan, guna tema hari ini.
Monggo disundulkan...

'' MENGAPA KEBANYAKAN IHWAN MUSLIM SETELAH SELESAI SHOLAT FARDLU,DAN KEMUDIAN HENDAK MELAKUKAN SHOLAT SUNNAH MEREKA BERPINDAH DARI TEMPAT SHOLAT FARDLUNYA??

Wassalam.


JAWABAN

  1. Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri

waalaikumussalam

PERTANYAAN :

Syaif Aly
Assalamu'alaykum wr wb..mengapa org yg sdh selesai sholat wajib ketika mau sholat sunnah banyak yg pindah tmpat,apakah dalilnya?..

JAWABAN :

>> Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy
pindah tempat shalat SUNNAH......
seseorang ktk hendak sholat kmbli d sunnahkan untk pndah tempat,dr tempt yg ia shalat d tempat trsbut k tempat lain.
i'anatut tholibin 1/248

>> Mbah Jenggot II

cuma nambahi ibarot aja.

Bughyah (مسألة : ك) : يندب الفصل بين كل صلاتين فرضاً أو نفلاً بالانتقال إلى موضع آخر لتشهد له البقاع

>> Adi Azza

Makruh menetap Pada satu tempat dalam melakukan sholat ta'bir .

ومن مكروهات الصلاة ( وايطان المكان ) الوحيد ( كإيطان البعير وغيرها )اوقوله ؛ ( وإيطان المكان ) اى ملازمته ، وهذا لغير الامام في المحراب أما هو فلا يكره له خلافا للسيوطي حيث قال ؛ انها بدعة مفوتة فضيلة الجماعة له ولمن ائتم به ، فالمعتمد انه ليس من مكروهات الصلاة ولا يفوت فصلية الجماعة. ، وقوله : الواحد ، خرج به مالو انتقل من مكان الى اخر ، وان رجع الى الاول . [ حاشية الشرقاوي المجلد الاول .ص. ٤٥٩ ]

Dan DI antara makruh Nya sholat adalah ( menetap Pada satu tempat seperti meneptap Nya himar Dan lain Nya )

Adapun YG DI magsud kata2 ( menetap Pada 1. Tempat Adalah yaitu menetapi tempat sholat Nya Dan kemakruhan ini Untuk selain imam DI mihrob Nya adapun bagi imam maka tidak makruh menetap Pada 1. Tempat itu ( mehrob ) Hal ini beda dgn pendapat Nya imam Assuyuthi beliyau Berpendapat sesungguh Nya Hal itu ( menetap Pada satu tempat DI mehrob ) adalah bid'ah YG Akan menghilangkan fadilah Nya berjama'ah bagi imam Dan bagi YG ma'mum .Adapun pendapat YG kuat adalah Hal itu ( menetap nya imam pada 1. mehrob) tidak termasuk makruh Nya sholat Dan tidak menghilangkan fadhilah Nya ber jama'ah .Adapun YG DI maqsud kata2 ( menetap Pada 1. Tempat .)Keluar Dari Hal itu ( keluar Dari kemakruhan menetap Pada tempat 1. ) jika orang itu pindah Dari tempat Pada tempat YG lain walupun kemudian kembali lagi Pada tempat semula
( hasyiyah asysyarqowi juz 1. Hal .459 )

Kebalikan Makruh adalah sunnah jadi sunnah pindah Dari tempat ke tempat YG lain .
والله اعلم

>> Raden Mas NegeriAntahberantah

ويندب أن ينتقل لفرض أو نفل من موضع صلاته ليشهد له الموضع حيث لم تعارضه فضيلة نحو صف أول فإن لم ينتقل فصل بكلام إنسان

DI SUNNAHKAN berpindah dari tempat sholat pertama karena akan melaksanakan sholat fardlu atau sholat sunnah yang lain, hal ini bertujuan agar tempat yg baru inii ikut menyaksikan, jika memang tidak bertentangan keutamaanya. misalnya seperti jika telah berada dibarisan / shaf awal.

وأن يكون انتقال المأموم بعد انتقال إمامه

Bagi makmum berpindah setelah imam'nya berpindah tempat
(Fathul Mu'inn : 1/187-188)

Wallaahu A'laamu Bis Showaab

Link Asal:
Dari Sini






والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

022. Membaca Rukun Qouli Dalam Hati, Bagaimana Hukumnya?

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


 PERTANYAANRaden Mas Saiful JaZoeli 
assalamualaikum...
aq mau tanya...q sering melihat orang solat tp kok baca'anya ko' seperti dbaca dlam hati tu solat nya pa sah?
 
JAWABAN
  1. Sanusi El Ruzy
sependek pengetahuan kami, rukun2 qouli (takbir, fatihah, tahiyat, salam) harus di baca.
Deskripsi membaca yaitu mengucapkan sesuatu sekiranya dia (pengucap) mendengar apa yg di ucapkan..

#ibrat menanti para ustadz nya.

  2. Achmad Al-fandaniy
  Wa'alaikumsalam

Kalangan Syafi’iyyah dan Hanafiyyah mensyaratkan cara membacanya minimal harus dapat didengarkan oleh dirinya sendiri, bila dibaca dalam hati atau sekedar menggerakkan bibir tanpa terdapat suara atau lazimnya disebut dengan
Hams maka tidak cukup bacaan fatihahnya.

شروط صحتها:... ولا بد في قراءة الفاتحة من مراعاة الشروط التالية:... (أ) أن يسمع القارئ نفسه، إذا كان معتدل السمع.... (ب) أن يرتب القراءة حسب ترتيبها الوارد، مراعياً مخارج الحروف، وإبراز الشدّات فيها.... (ج) أن لا يلحن فيها لحناً يغير المعنى، فإن لحن لحنا لا يؤثر على سلامة المعنى لم تبطل.... (د) أن يقرأها بالعربية، فلا تصح ترجمتها، لأن ترجمتها ليست قرآنا.... (ه) أن يقرأها المصلي وهو قائم، فلو ركع وهو لا يزال يتممها، بطلت القراءة ووجبت الإعادة. هذا وإن عجز المصلي لعجمة ونحوها عن قراءة الفاتحة، قرأ بدلها سبع آيات مما يحفظ من القرآن، فإن لم يحفظ منه شيئاً ذكر الله تعالى بمقدار طول الفاتحة ثم ركع.

Syarat-syarat SAH membaca fatehah
a. Dapat didengarkan oleh dirinya sendiri bila ia normal pendengarannya
b. Menjaga runtutan ayatnya sesuai yang diturunkan,..dst

Al-Fiqh al-Manhajy I/88
______________________________

واعلم أن واجبات الفاتحة عشرة الأول جميع آياتها الثاني وقوعها كلها في القيام إن وجب الثالث عدم الصارف فلو نوى بها نحو ولى وجبت إعادتها بخلاف ما لو شرك الرابع أن تكون قراءتها بحيث يسمع جميع حروفها لو لم يكن مانع الخامس كونها بالعربية فلا يعدل عنها السادس مراعاة التشديدات فلو خفف مشددا من الأربع عشرة لم تصح قراءته لتلك الكلمة الس
ابع رعاية حروفها فلو أسقط منها حرفا ولو همزة قطع وجبت إعادة الكلمة التي هو منها وما بعدها قبل طول الفصل وركوع وإلا بطلت صلاته الثامن عدم اللحن المغير للمعنى التاسع الموالاة في الفاتحة وكذا في التشهد العاشر ترتيب الفاتحة بأن يأتي بها على نظمها المعروف فل

و قدم كلمة أو آية نظر فإن غير المعنى أو أبطله بطلت صلاته إن علم وتعمد وإلا فقراءته

Ketahuilah sesungguhnya kewajiban-kewajiban membaca fatihah ada 10

1. Membaca semua ayat-ayatnya....dst
4. Pembacanya dengan sekira dapat didengar semua huruf-hurufnya bila tidak terdapati adanya halangan..

..

I’aanah at-Thoolibiin I/140

____________________________

( قوله بحيث يسمع نفسه ) قيد لحرمة القراءة أي ومحل حرمة القراءة إذا تلفظ بها بحيث يسمع بها نفسه حيث لا عارض من نحو لغط فإن لم يسمع بها نفسه بأن أجراها على قلبه أو حرك بها شفتيه ويسمى همسا فلا تحرم

I’aanah at-Thoolibiin I/69

الشافعية قالوا : شروط صحة تكبيرة الإحرام خمسة عشر شرطا...عاشرها : أن يسمع بها نفسه بحيث لو نطق بها في سره بدون أن يسمعها هو فإنها لا تصح الا إذا كان أخرس أو أصم أو كانت بالمكان جلبة أو ضوضاء فإنه لا يلزم في هذه الحالة أن يسمع نفسه على أن الأخرس ونحوه يجب عليه أن يأتي بما يمكنه . بحيث لو كان الخرس عارضا وأمكنه أن يحرك لسانه أو شفتيه بالتكبير فإنه يجبلسانه أو شفتيه بالتكبير فإنه يجب عليه أن يفعل------

----الحنفية قالوا : شروط تكبيرة الإحرام عشرون وإليك بيانها :...- 9 - أن ينطق بالتكبيرة بحيث يسمع بها نفسه فمن همس بها أو أجراها على قلبه فإنها لا تصح ومثل ذلك جميع أقوال الصلاة من ثناء وتعوذ وبسملة وقراءة وتسبيح وصلاة على النبي صلى الله عليه و سلم وكذا الطلاق واليمين وغير ذلك فإنها لا تعتبر عند الحنفية الا إذا نطق بها وسمعها فلا تصح ولا يترتب عليها أثر إذا همس بها أو أجراها على قلبه

Al-Fiqh alaa Madzaahib al-Arba’ah I/248

===================

( قوله بحيث يسمع نفسه ) قيد لحرمة القراءة أي ومحل حرمة القراءة إذا تلفظ بها بحيث يسمع بها نفسه حيث لا عارض من نحو لغط

(Keterangan sekira dapat didengar dirinya sendiri)

Batasan tersebut tidak berlaku sekira terdapat hal yang memang dapat mencegah dirinya mendengar bacaannya sendiri semacam KERAMAIAN/

BISING/GADUH

I’aanah at-Thoolibiin I/69

Wallaahu A'laamu Bis Showaab

    3. Zendral Sakall Santri Kalm
wa'alaikum sallam

tentu saja tidak sah, dalam solat itu ada rukun kauly nya artinya ucapan, kalo tidak d ucapkn buka rukun kauly donk... jd tidak sah




Maaf, Link Asal Tidak Di sertakan Oleh Para Mujawib
 

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

021.Mimisan Saat Sholat, lalu?

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



PERTANYAANZendral Sakall Santri Kalm 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

saya mau bertanya, bagai mana hukumnya ketika sholat jum'at kemudian mimisan ....???
 
JAWABAN
Cikong Mesigit 
ini kang:

Bughayatul Musytarsyidin

ﻓﺎﺋﺪﺓ : ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﻔﺔ : ﻭﻟﻮ ﺭﻋﻒ ﻓﻲ
ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻟﻢ ﻳﺼﺒﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻟﻢ
ﻳﻘﻄﻌﻬﺎ ، ﻭﺇﻥ ﻛﺜﺮ ﻧﺰﻭﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻔﺼﻞ
ﻋﻨﻪ ، ﻓﺈﻥ ﻛﺜﺮ ﻣﺎ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﻟﺰﻣﻪ ﻗﻄﻌﻬﺎ
ﻭﻟﻮ ﺟﻤﻌﺔ ، ﻭﺇﻥ ﺭﻋﻒ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﻭﺍﺳﺘﻤﺮ
ﻓﺈﻥ ﺭﺟﻰ ﺍﻧﻘﻄﺎﻋﻪ ﻭﺍﻟﻮﻗﺖ ﻣﺘﺴﻊ
ﺍﻧﺘﻈﺮﻩ ﻭﺇﻻ ﺗﺤﻔﻆ ﻛﺎﻟﺴﻠﺲ

Faidah: Mushannif berkata dalam kitab Tuhfah:  " Andai seseorang mimisan didalam shalat, dan darah yang keluar hanya sedikit, maka tidak membatalkan shalatnya.

Apabila darah yang keluar banyak hingga mengenai bagian badan yang lain.

Apabila darah yang mengenai bagian badan lain sangatbanyak, maka seseorang yang sedang shalat itu harus membatalkan shalatnya meski dia sedang shalat jumat.
Bila mimisan keluar sebelum shalat dan keluar terus, namun dimungkinkan mimisan berhenti dan waktu shalat masih cukup,  maka dianjurkan untuk ditunggu hingga berhenti.  apabila tidak mungkin ditunggu hingga berhenti, maka hidung disumpal saat shalat sebagaimana orang yang beser


LINK asal :  


والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

020.Apa Pun Tentang Mati

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



PERTANYAAN

Paijo Jowo Timur 
assalamualaikum.
Bismillah.
Mohon sedikit pencerahan dari para ulama group ini.
Konteks pertama:
nukilan ayat qur'an (mati itu tidak bisa dimajukan satu sa'ah dan tidak bisa dimundurkan satu sa'ah jua)
Konteks kedua:
,nukilan dari hadits nabi ( silaturahim diantara fadliahnya ialah bisa mmperpanjang umur).

Pertanyaan hamba,
dari konteks qur'an dan hadits diatas terdapat unsinkronasi tentang umur/mati.

Mohon tanggapan para ulama.
Qobla waba'da aqulu syukron jiddan.
Wassalamualaikum


JAWABAN

     1. Aslim Tas'ad Sie Pengajian

kehidupan manusia itu telah ditentukan Allah sejak azali
dan ia hanya tinggal menjalaninya saja

ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻘﺎﺩﻳﺮ ﺍﻟﺨﻼﺋﻖ ﻗﺒﻞ ﺍﻥ ﻳﺨﻠﻖ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ
ﻭﺍﻻﺭﺽ ﺑﺨﻤﺴﻴﻦ ﺍﻟﻒ ﺳﻨﺔ
“Allah mencatat takdir-takdir makhluk
sebelum menciptakan langit dan bumi dengan
selisih lima puluh ribu tahun”.

takdir ALLOH berjalan pada 4 periode , dan yang paling tertinggi yaitu :
1 . 'ilmulloh , hanya ALLOH yg tahu
2. tertulis di lauh mahfudz
3. tertulis di rahim ibunya
4. sedang kita jalani

yang ke-4 adalah wilayah yg sedang kita jalani dan mencabang pada ke-3 di atasnya. melihat hal ini, maka ada kesinambungan dengan Tafsir Jami’ Al Bayan fi Ta’wilil Quran,
4/468-469 :
ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ: }ﻳﻤﺤﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻳﺸﺎﺀ
ﻭﻳﺜﺒﺖ{ ﻗﺎﻝ: ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﺇﻻ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ
ﻭﺍﻟﻤﻮﺕ، ﻭﺍﻟﺸﻘﺎﺀ ﻭﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ
ﻓﺈﻧﻬﻤﺎ ﻗﺪ ﻓﺮﻍ ﻣﻨﻬﻤﺎ
Dalam sebuah riwayat berkata (ibnu Abbas)
tentang ayat “Allah menghapuskan apa yang
Dia kehendaki” : (dapat dihapus) takdir segala
sesuatu kecuali hidup, mati, kesengsaraan (ahli
neraka) dan kebahagiaan (ahli syurga).


    2. Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
waalaikumussalam yang di maksud dengan panjang umur bukan umurnya bertambah tapi bisa jadi umurnya di gunakan dalam kebaikan atau dia senantiasa mempunyai anak yg soleh sehingga walau di meninggal akan mendapat doa serta menerima pahala dari perbuatan baik anaknya tersebut
تفسير فتح القدير » تفسير سورة الأعراف » تفسير قوله تعالى " ولكل أمة أجل فإذا جاء أجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون "
وَقَدْ أَخْرَجَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ ، وَالطَّبَرَانِيُّ وَأَبُو الشَّيْخِ ، وَابْنُ مَرْدَوَيْهِ ، وَالْخَطِيبُ وَابْنُ النَّجَّارِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ : تَذَاكَرْنَا زِيَادَةَ الْعُمُرِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ - فَقُلْنَا : مَنْ وَصَلَ رَحِمَهُ أُنْسِئَ فِي أَجَلِهِ فَقَالَ : إِنَّهُ لَيْسَ بِزَائِدٍ فِي عُمُرِهِ ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ وَلَكِنَّ الرَّجُلَ يَكُونُ لَهُ الذَّرِّيَّةُ الصَّالِحَةُ ، فَيَدْعُونَ اللَّهَ مِنْ بَعْدِهِ فَيَبْلُغُهُ ذَلِكَ ، فَذَلِكَ الَّذِي يُنْسَأُ فِي أَجَلِهِ .
 

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

019.Hukum Rebonding, Cukur & Potong Rambut

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



PERTANYAAN
Gemboel Mayapada Begawan 
assalamuakaikum.
saya mau tanya hukum orang rebonding dan mencukur alis.
hukum seorang lelaki mencukur rambut dan hukum wanita mencukur rambut.

tolong dijelaskan
terimakasih sebelumnya

 
JAWABAN
  1. Achmad Al-fandaniy

>> Mbah Jenggot

Hukum merebonding dan pengeritingan rambut hukumnya haram kecuali bagi wanita yang sudah bersuami dengan syarat ada idzn az-zauj (seizin suami). Sedangkan memodifika
si rambut dengan model punk atau rasta hukumnya haram karena terdapat unsur tasyabbuh bil fussaq (menyerupai orang-orang fasik)

R E F E R E N S I

1. Raudlah Al-Thalibin vol. I hal. 102
2. Tuhfah Al-Muhtâj vol. VI hal. 351
3. Bughyah Al-Mustarsyidîn hal. 283
4. Faidlu Al-Qadir vol VI hal 135
5. Fath Al-Bari vol V hal 182
6. Raudlat At-Thalibin vol. I hal. 364
7. Syarhu An-Nawawi vol VII hal 234
Kakang Kawah Adi Ari-ari

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASA'IL DINIYAH FMPP KE XXI DI PP. LIRBOYO KEDIRI:

Khilaf :
- Menurut jumhurul ulama' : wanita yang bersuami diperbolehkan mengerik alisnya apabila ada izin dari suami atau qorinah yang menunjukan adanya izin dari suami.
Sedangkan wanita yang tidak bersuami hokum mengerik alis tidak diperbolehkan, namun sebagian ulama' memperbolehkannya apabila diperlukan untuk pengobatan atau hal tersebut merupakan aib, dengan syarat tidak tadlis pada orang lain.
- Hukumnya makruh apabila alisnya panjang. Namun menurut sebagian ashab imam Ahmad hukumnya boleh secara mutlak bahkan imam Ahmad pernah melakukannya.

Referensi.
1. Mausu’ah Fiqhiyah quwaitiyah juz 15 hal. 69 2. Al Majmu’ ala Syarhil muhadzab juz 1 hal. 290

- الموسوعة الفقهية الكويتية - (ج 15 / ص 69)
اتّفق الفقهاء على أنّ نتف شعر الحاجبين داخل في نمص الوجه المنهيّ عنه بقوله صلى الله عليه وسلم : « لعن اللّه النّامصات ، والمتنمّصات » . واختلفوا في الحفّ والحلق ، فذهب المالكيّة والشّافعيّ
ة إلى أنّ الحفّ في معنى النّتف . وذهب الحنابلة إلى جواز الحفّ والحلق ، وأنّ المنهيّ عنه هو النّتف فقط . وذهب جمهور الفقهاء إلى أنّ نتف ما عدا الحاجبين من شعر الوجه داخل أيضاً في النّمص ، وذهب المالكيّة في المعتمد وأبو داود السّجستاني
ّ ، وبعض علماء المذاهب الثّلاثة الأخرى إلى أنّه غير داخل . واتّفق الفقهاء على أنّ النّهي عن التّنمّص في الحديث محمول على الحرمة ، ونقل عن أحمد وغيره أنّ النّهي محمول على الكراهة . وجمهور العلماء على أنّ النّهي في الحديث ليس عامّا ، وذهب ابن مسعود وابن جرير الطّبريّ إلى عموم النّهي ، وأنّ التّنمّص حرام على كلّ حال . وذهب الجمهور إلى أنّه لا يجوز التّنمّص لغير المتزوّجة ، وأجاز بعضهم لغير المتزوّجة فعل ذلك إذا احتيج إليه لعلاج أو عيب ، بشرط أن لا يكون فيه تدليس على الآخرين . قال العدويّ : والنّهي محمول على المرأة المنهيّة عن استعمال ما هو زينة لها ، كالمتوفّى عنها والمفقود زوجها . أمّا المرأة المتزوّجة فيرى جمهور الفقهاء أنّه يجوز لها التّنمّص ، إذا كان بإذن الزّوج ، أو دلّت قرينة على ذلك ، لأنّه من الزّينة ، والزّينة مطلوبة للتّحصين ، والمرأة مأمورة بها شرعا لزوجها . ودليلهم ما روته بكرة بنت عقبة أنّها سألت عائشة رضي الله عنها عن الحفاف ، فقالت : إن كان لك زوج فاستطعت أن تنتزعي مقلتيك فتصنعيهما أحسن ممّا هما فافعلي . وذهب الحنابلة إلى عدم جواز التّنمّص - وهو النّتف - ولو كان بإذن الزّوج ، وإلى جواز الحفّ والحلق . وخالفهم ابن الجوزيّ فأباحه ، وحمل النّهي على التّدليس ،أو على أنّه كان شعار الفاجرات.

- المجموع شرح المهذب - (ج 1 / ص 290)

وأما الاخذ من الحاجبين إذا طالا فلم أر فيه شيئا لاصحابنا وينبغى أن يكره لانه تغيير لخلق الله لم يثبت فيه شئ فكره: وذكر بعض أصحاب احمد انه لا بأس به: قال وكان احمد يفعله

Ismael Kholilie

Diperbolehkan mencabut alis(tanmish)bagi wanita yg sudah menikah dan diberi izin oleh suaminya

و يحرم بغير إذن زوج و سيد وصل شعر بغيرهما و كالشعر الخرق و الصوف كما قال في المجموع و تجعيد الشعر و وشر الأسنان-إلى أن قال- و التنميص وهو الأخد من شعر الوجه و الحاجب للحسن لما في ذلك من التغرير أما إذا أذن لها الزوج أو السيد في ذلك فإنه يجوز لأن له غرضا في تزيينها له و قد أذن لها فيه ~مغني المحتاج ١/١٩١

haram tanpa izin suami(bagi istri) dan tanpa izin sayyid(bagi budak)hal hal berikut ini :

1.menyambung rambut
2.mengkeritingkan rambut
3.meruncingkan gigi
4.memakai semir hitam
5.mencabut alis dan rambut di wajah

jika si wanita sudah mendapat izin dari sang suami maka hal hal diatas hukumnya boleh krn ia mempunyai tujuan yg jelas(berh

ias untuk suami)

~mughnil muhtaj 1/191





>> Teguh Satriyono:

Disunahkan setiap 40 hari dicukur, ada haditsnya di dalam kitab Riyadus sholihin....Af1 jika salah *kitabnya tertinggaldirumah ortu*

>> Arwandi Arwan:

40 hri sekali.tp klo blm 40 udh terlalu bnyak ya tdk hrs tggu 40 hari.
[Bajuri bil ma'na]

>> Alif Jum'an Azend:

Sunan Turmudzi :

حدثنا قُتَيْبَةُ ، حدثنا جعفر بنُ سُلَيْمَانَ ، عن أَبي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ ، عن أَنَسِ بنِ مَالِكٍ ، قَالَ: «وُقِّتَ لَنَا رسول الله في قصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الإِبِطِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْماً» .

Bercerita pada kami Qutaibah, Bercerita pada kami Ja’far bin Sulaiman, Bercerita pada kami Abi Imram al-Juwainy
, Bercerita pada kami Anas Bin Maalik ra, ia berkata, berkata padaku Rasulullah
SAW “kami memberi batas waktu dalam mencukur kumis, memotong, membersihk
an bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak ditinggalk
an lebih dari batas waktu 40 hari” (HR. Muslim)
============

Mughnil Muhtaj :

وأن يحلق العانة ويقلم الظفر وينتف الإبط، ويجوز حلق الإبط ونتف العانة ويكون آتياً بأصل السنة. قال المصنف في تهذيبه: والسنة في الرجل حلق العانة، وفي المرأة نتفها والخنثى مثلـها كما بحثه شيخنا. والعانة الشعر النابت حول الفرج والدبر

Dan hendaknya dicukur bulu kemaluan, dipotong kuku, dicabuti bulu ketiak dan boleh bila bulu ketiak dicukur, bulu kemaluan dicabuti dan yang demikian justru lebih sesuai asal kesunahan.

Pengarang berkata dalam kitab at-Tahdziib “Yang disunahkan bagi pria mencukur bulu kemaluan, bagi wanita mencabutinya, bagi banci seperti wanita seperti yang telah dibahas oleh guru kami”.‘Aanah adalah bulu yang tumbuh disekitar kemaluan dan dubur.

==================

Fatawi Ibnu Hajar AlHaitami :

وَمِنْ ثَمَّ قَالَ الأَئِمَّةُ فِي حَلْقِ الْعَانَةِ وَالإِبْطِ وَالْقَلْمِ وَقَصِّ الشَّارِبِ : (أَنَّ ذَلِكَ لا يَتَقَيَّدُ بِمُدَّةٍ بَلْ يَخْتَلِفُ

بِاخْتِلافِ الأَبَدَانِ وَالْمَحَالِّ فَيُعْتَبَرُ وَقْتُ الْحَاجَةِ إلَى إزَالَةِ ذَلِكَ فِي حَقِّ كُلِّ أَحَدٍ بِمَا يُنَاسِبُه

ُ

Karenanya para imam-imam (tokoh-tokoh ulama) berkata dalam hal mencukur bulu kemaluan, ketiak, memotong kuku dan kumis “Yang demikian tidak dibatasi dengan masa namun akan berbeda masanya di masing-masing tubuh seseorang dan kondisinya, maka yang menjadi pertimbangan dalam kesunahannya adalah waktu yang sesuai saat dibutuhkan menghilangkannya pagi setiap personal individu seseorang”.

================

Fathul Bari juz 11 hal 523

ويفترق الحكم في نتف الإبط وحلق العانة أيضاً بأن نتف الإبط وحلقه يجوز أن يتعاطاه الأجنبي، بخلاف حلق العانة فيحرم إلا في حق من يباح له المس والنظر كالزوج والزوجة

Dan dibedakan hukum dalam mencabuti bulu ketiak dengan mencukur bulu kemaluan yakni bahwa mencabut dan mencukur bulu ketiak boleh dilakukan orang lain berbeda dengan mencukur bulu kemaluan maka haram dilakukan orang lain kecuali bagi orang yang punya hak diperbolehkan memegang serta melihatnya seperti sepasng suami istri.

=========

Syarah Nawawi 'ala shahih muslim

أما نتف الإبط فسنة بالاتفاق والأفضل فيه النتف لمن قوي عليه ويحصل أيضاً بالحلق وبالنورة. وحكي عن يونس بن عبد الأعلى قال: دخلت على الشافعي رحمه الله وعنده المزين يحلق إبطه فقال الشافعي: علمت أن السنة النتف ولكن لا أقوى على الوجع. ويستحب أن يبدأ بالإبط الأيمن

Sedang dalam mencabuti bulu ketiak maka sunah hukumnya atas kesepakatan ulama, yang utama mencabutinya bagi orang yang kuat (menahan sakitnya) dan kesunahannya juga sudah diperoleh dengan dicukur dan (dihilangkan memakai) kapur.Dihikayahkan dari Yunus Bin Abd al-A’laa “aku mendatangi as-Syafi’i dan didekatnya al-Muziin yang sedang mencukur bulu ketiaknya, as-Syafi’i berkata “Aku tahu bahwa yang sunah mencabutinya namun aku tidak kuat sakit”.Dan disunahkan memulai dengan bulu ketiak bagian kanan.

 Link Asal:



والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

018. Bolehkah Memperlihatkan Perhiasan Bagi Perempuan ?

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته








PERTANYAAN
     Yudha Al Hudha
Asalamualaikum,
Mau tnya para yai lan ibu nyai... Dmna saja batasan wanita memakai perhiasan,, dan apa hukumnya (selain kodrat) trus kepada siapa saja boleh diliatkan tu perhiasan pa bila seorang wanita memakai perhiasan tersebut..Makasih
Wasalamualaikum, ^-^


JAWABAN

  1. Achmad Al-fandaniy
Alloh berfirman ,

“..dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita

…” (an.Nur:31)

Dalam sebuah hadits berdasarkan sabda Rasulullah, “Saudara sesusu sama haramnya dengan saudara kandung

.” (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

NB: Alangkah baiknya sebagai muslimah janganlah terlalu nemgumbar perhiasan  yang ada di tubuhnya. 




والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

017.Makna Sholawat Dari Allah.




السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


  • PERTANYAAN
    1. Machruz Arek Nagegek
    Ustdz. Aq mw tnyea lagiee. allah kan tuhan pengusaa alam serta isinyea dn nabi mhammad sawslm.kn pesuruh allah. Yng sya tanyakan. Knpa allah masih bersholawat pada nabi. Innallaha wamala ikatahuyushollunah alannabieeeeeee............aq mhon penjelasanyea
     
    JAWABAN
    1. Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri


    BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
    الكتب » تفسير الطبري » تفسير سورة الأحزاب »
    مسألة: الجزء العشرون التحليل الموضوعي
    [ ص: 320 ] القول في تأويل قوله تعالى ( إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما ( 56 ) )

    يقول - تعالى ذكره - : إن الله وملائكته يبركون على النبي محمد - صلى الله عليه وسلم - .

    كما حدثني علي قال : ثنا أبو صالح قال : ثني معاوية ، عن علي ، عن ابن عباس ، قوله ( إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه ) يقول : يباركون على النبي . وقد يحتمل أن يقال : إن معنى ذلك : أن الله يرحم النبي ، وتدعو له ملائكته ويستغفرون ، وذلك أن الصلاة في كلام العرب من غير الله إنما هو دعاء . وقد بينا ذلك فيما مضى من كتابنا هذا بشواهده ، فأغنى ذلك عن إعادته .
    yang di maksud alloh swt bersolawat kepada rosululloh saw adalah alloh swt memberi rahmat kepada rosululloh ,sedang kan solawat dari malaikat artinya:malaikat mendoakan dan memintakanampun untuk rosululloh saw.
    waalohua'lam


والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

016. Ring Tone Al-Qur'an, Apa Hukumnya ?

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته






PETANYAAN


Zuhri Ikyee' Jehh
Assalamu alaikum..
minta pencerahan y?,
Mengenai pemakaian ayat2 suci alQur'an yg skarang ini sering dPake nada2 ringtoon dsb. di Hp. & yg kbanyakan terputus atau sengaja dMatikan dTengah bacaan itu.
monggo comenipon ! ..
 
JAWABAN
  1. Achmad Al-fandaniy 

Masaji Antoro

            Menurut Sayyid Almaliki sebenarnya penggunaan nada dering memakai ayat quran tidak di perkenankan karena bisa menimbulakan unsur IHAANAH (penghinaan) pada quran, belum lagi bila yang memakai nada dering tersebut tidak tahu cara pemenggala
nayat yang benar saat mengangkat telp/menerima SMS (karena seperti nada dering ayat kursi, ngga mungkin to kita selesaikan satu ayat lengkap kemudian baru terima telp)
------
penggunaan ayat-ayat al Qur’an yang telah terekam sebagai pengingat pembicaraan, sms, ringtone dan yang lainnya pada HP untuk menerima orang yang meneleponnya adalah dilarang dan tidak diperbolehkan.

    Diantara alasan pelarangan itu adalah :
Bahwa mendengarkan ayat-ayat yang terekam didalam HP itu haruslah sesuai dengan pokok-pokok tilawah yaitu adanya keinginan orang yang ingin mendengarkannya atau niat untuk mendengarkannya.

Niat inilah yang menggerakkannya mengoperasikan alat itu untuk didengarkan ayat-ayatnya.

     Hal ini berbeda dengan penggunaan ayat-ayat Al Qur’an sebagai nada dering dimana lantunan tilawah pada HP itu diawali oleh seorang penelepon yang menghubunginya dan di sini tidak ada niat didalam diri orang itu untuk mendengarkan dan menyimak tilawah tersebut sejak awal.

     Begitu juga dengan orang yang meneleponnya, ia tidak mengetahui nada dering apa yang yang digunakan si pemilik HP itu dan ini berarti tidak ada niat didalam dirinya untuk memperdengarkan tilawah tersebut.

    Adapun yang menjadi niatnya hanyalah menghubungi HP itu agar segera mendapat jawaban dan berbicara tentang suatu hal dengan pemiliknya dan di sini juga berarti tidak ada niat didalam dirinya untuk mendengar atau memperdengarkan ayat-ayat tersebut.

   Dengan demikian sebaiknya bagi seorang muslim untuk tidak menggunakan ayat-ayat Al Qur’an sebagai nada dering, nada sambung atau alarm pada HP nya karena khawatir terjadi pengalihan dari fungsi diturunkannya Al Qur’an oleh Allah swt yaitu untuk didengarkan bacaannya, ditadabburi makna-maknanya dan diamalkan kandungannya dengan niat beribadah kepada Allah swt dengan penuh ketundukkan kepada-Nya bukan sebatas untuk pengingat terhadap penelepon yang masuk yang kemudian didengar hanya sepintas lalu tanpa dibarengi niat beribadah kepada Allah swt, sebagaimana firman-Nya :

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya : “Dan apabila dibacakan Al Quran maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al A’raf : 204)

    Hal lain yang dikhawatirkan juga terjadi pada penggunaan ayat-ayat Al Qur’an sebagai nada dering adalah memotong suatu ayat Al Qur’an yang dilantunkan HP nya dan tidak didengarkannya hingga selesai atau sempurna makna yang ada didalam ayat tersebut dikarenakan si pemiliknya ingin bersegera menjawab si penelepon. Firman Allah swt:

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Artinya : “Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. Al Furqan : 30)
Wallahu A’lam


Nb: Ada banyak hal yang kelihatannya baik tapi ternyaa kurang baik nenurut agama.



والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template