Minggu, 23 Juni 2013

065. Punya Istri Lebih Dari Empat, Bolehkah..?

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
 
 
 
 
 
PERTANYAAN
Tabassam Lie 
sedulur sedanten, nyuwun pangrt0sipun, kul0 nate dipun tangkleti rencang, "kagungan garw0 ngant0s 8, menik0 mnurut hukum pripun?" mb0k mnawi jawabpe kul0 maring rencang kul0 sanes..

JAWABAN

    1. Nurul Fajri
kalau qoul yg i'timad harom wajib dicerai yg 4, tp kalau qoul yg nyeleneh ok lah sbb wawu dlm qur an bimakna kali

Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
WAALAIKUMUSSALAM


PERTANYAAN
Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri

ASSALAMUALAIKUM
ada orang punya istri 10 tapi ulama'&umaro' adem ayem gimana hukum nikah&diamnya mereka?

JAWABAN

Brojol Gemblung
Wa'alaikumussalam...

Singkat saja, pernikahan tersebut tidak dibenarkan dalam Islam menurut mayoritas ulama dan hukumnya batal. Pembatasan seorang laki2 dg 4 orang wanita itu merupakan ijma' dan belum terdengar salah seorang dari sahabat Nabi yg melampaui ketetapan tersebut. Terkecuali golongan Rofidhah dan golongan yg mentakwil lahiriyyah ayat di atas ketidaktahuan mereka dg ilmu gramatika arab, sehingga mereka berasumsi bahwa ayat :
ﻭَﺇِﻥْ ﺧِﻔْﺘُﻢْ ﺃَﻟَّﺎ ﺗُﻘْﺴِﻄُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻴَﺘَﺎﻣَﻰٰ ﻓَﺎﻧْﻜِﺤُﻮﺍ ﻣَﺎ ﻃَﺎﺏَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻣَﺜْﻨَﻰٰ ﻭَﺛُﻠَﺎﺙَ ﻭَﺭُﺑَﺎﻉَ ۖ ﻓَﺈِﻥْ ﺧِﻔْﺘُﻢْ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺪِﻟُﻮﺍ ﻓَﻮَﺍﺣِﺪَﺓ

mengindikasikan kebolehan untuk beristri 9 dan bahkan 18 wanita dg nalar fikir bahwa Matsnaa = 2, Tsulaatsa = 3, Rubaa'a = 4 dan menjadikan huruf "Wawu" yg berada di antara ketiganya sebagai huruf yg berfaidah "Jam'i" atau pengumpul, sehingga hasilnya: 2 + 3 + 4 = 9, begitupun dg golongan yg mempunyai nalar bahwa Matsnaa = 2 2, Tsulaatsa = 3 3, Rubaa'a = 4 4, sehingga hasilnya: 2 2 = 4 (+) 3 3 = 6 (+) 4 4 = 8 (=) 18. Hal seperti ini menyalahi kaidah gramatika arab sebab andai orang arab menghendaki bilangan 9 maka mereka akan berkata Tis'ah, bukan dg cara contoh seperti di atas.

Ini ada sedikit uraian dari tafsir al-Qurthuby dan untuk selengkapnya silahkan dibuka kitabnya :
ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺝ - ٥ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ١٧

ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺪﺩ ﻣﺜﻨﻰ ﻭﺛﻼﺙ ﻭﺭﺑﺎﻉ ﻻ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺇﺑﺎﺣﺔ ﺗﺴﻊ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﻓﻬﻤﻪ ﻟﻠﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻭﺃﻋﺮﺽ ﻋﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﻠﻒ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﺔ، ﻭﺯﻋﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻮﺍﻭ ﺟﺎﻣﻌﺔ، ﻭﻋﻀﺪ ﺫﻟﻚ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻧﻜﺢ ﺗﺴﻌﺎ، ﻭﺟﻤﻊ ﺑﻴﻨﻬﻦ ﻓﻲ ﻋﺼﻤﺘﻪ. ﻭﺍﻟﺬﻱ ﺻﺎﺭ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺠﻬﺎﻟﺔ، ﻭﻗﺎﻝ ﻫﺬﻩ (1) ﺍﻟﻤﻘﺎﻟﺔ ﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ ﻭﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ، ﻓﺠﻌﻠﻮﺍ ﻣﺜﻨﻰ ﻣﺜﻞ ﺍﺛﻨﻴﻦ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺛﻼﺙ ﻭﺭﺑﺎﻉ. ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻳﻀﺎ ﺇﻟﻰ ﺃﻗﺒﺢ ﻣﻨﻬﺎ، ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﺑﺈﺑﺎﺣﺔ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﺑﻴﻦ ﺛﻤﺎﻥ ﻋﺸﺮﺓ، ﺗﻤﺴﻜﺎ ﻣﻨﻪ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻌﺪﻝ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺼﻴﻎ ﻳﻔﻴﺪ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻭﺍﻟﻮﺍﻭ ﻟﻠﺠﻤﻊ، ﻓﺠﻌﻞ ﻣﺜﻨﻰ ﺑﻤﻌﻨﻰ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺛﻼﺙ ﻭﺭﺑﺎﻉ. ﻭﻫﺬﺍ ﻛﻠﻪ ﺟﻬﻞ ﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻭﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻻﺟﻤﺎﻉ ﺍﻷﻣﺔ، ﺇﺫ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻊ ﻋﻦ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﻻ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﺃﻧﻪ ﺟﻤﻊ ﻓﻲ ﻋﺼﻤﺘﻪ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺃﺭﺑﻊ



Lee Lampahan
maaf mbah Brojol

bukankah al-qur'an itu firman Allah Ta'ala?
kenapa kok "andai orang arab menghendaki bilangan 9 maka mereka akan berkata Tis'ah, bukan dg cara contoh seperti di atas."



Brojol Gemblung
Lee Lampahan # Baiklah, simak baik2 komentar Imam Qurthuby ketika mengkritisi asumsi golongan tersebut yg mengatakan bahwa huruf wawu itu berfaidah pengumpul :
ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺝ - ٥ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ١٧

ﻭﺃﻣﺎ ﻗﻮﻟﻬﻢ: ﺇﻥ ﺍﻟﻮﺍﻭ ﺟﺎﻣﻌﺔ، ﻓﻘﺪ ﻗﻴﻞ ﺫﻟﻚ، ﻟﻜﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺧﺎﻃﺐ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺑﺄﻓﺼﺢ ﺍﻟﻠﻐﺎﺕ. ﻭﺍﻟﻌﺮﺏ ﻻ ﺗﺪﻉ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻝ ﺗﺴﻌﺔ ﻭﺗﻘﻮﻝ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﻭﺛﻼﺛﺔ ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ. ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺗﺴﺘﻘﺒﺢ ﻣﻤﻦ ﻳﻘﻮﻝ: ﺍﻋﻂ ﻓﻼﻧﺎ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺳﺘﺔ ﺛﻤﺎﻧﻴﺔ، ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ ﺛﻤﺎﻧﻴﺔ ﻋﺸﺮ.



Dan sedangkan perkataan mereka: Bahwa huruf wawu itu merupakan pengumpul. Maka hal demikian ditanggapi: Akan tetapi Allah ta'aala mengkhithobi bangsa arab dg bahasa yg lebih fashih. Dan bangsa arab tidak memanggil / menamai untuk mengucapkan 9 dan berkata 2, dan 3, dan 4. Dan begitupun dianggap buruk orang yg berkata: Berilah olehmu si Fulan 4 6 8, dan dia tidak bilang 18.

Jadi tidak cukup bagi kita kalau mencoba mengurai bahasa al-Qur'an tanpa berbekal ilmu gramatika arab dan mengerti betul dialek lughat bangsa arab.
 
 
Link Asal:
 
 
 
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته 

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template