Kamis, 27 Juni 2013

077. Kajian Kitab Risalatul Jami'ah Bab Wudhu

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



Oleh :
Thu Khang Angon Wedhuz


فصل في العبادات من فقه الشافعية
Fasal tentang ibadah-ibadah menurut madzab Imam Syafi'i
الوضوء

فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه و حده من منابت شعر الرأس إلى منتهى اللحيين و الذقن طولا، و عرضا من الأذن إلى الأذن. الثالث غسل اليدين مع المرفقين. الرابع مسح شيئ من بشرة الرأس أو شعر في حده. الخامس غسل الرجلين مع الكعبين. السادس الترتيب على هذه اليفية.
 
WUDHU
Rukun wudhu ada 6:[8]
1. Niat[9]
2. Membasuh wajah. Batas panjang/vertikalnya ialah dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai rahang dan ujung dagu. Sedangkan batas lebar/horisontalnya ialah dari telinga yan satu sampai telinga yang lain.
3. Membasuh kedua tangan (dari ujung jari) sampai siku.
4. Mengusap sebagian kulit kepala atau rambut yang ada pada batas kepala[10]
5. Membasuh kedua kaki (dari ujung jari) sampai kedua mata kaki.
6. Dikerjakan menurut tata cara tersebut di atas dengan tertib/berurutan.
و إن كان عليه جنابة من مجامعة أو خروج مني بنوم أو غيره، لزمه غسل جميع بدنه مع نية رفع الجنابة.
Dan apabila seseorang berhadats besar karena jima'/persetubuhan, keluar mani sewaktu tidur atau sebab-sebab lain[11], maka ia wajib membasuh seluruh badannya dengan niat untuk menghilangkan hadats besar.



Keterangan:
[8] : Adapun dalilnya ialah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
ابدؤا بما بدء الله به
Mulailah kalian dengan apa yang telah dimulai Allah.
Allah menjelaskan urutan wudhu dalam surat al-Maidah ayat 6 : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan usaplah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.
[9] : Tidak sah ibadah seseorang kecuali di awali dengan niat. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khatthab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap amal tergantung pada niatnya". Wudhu, shalat, mandi janabah, puasa, tayammum, dan lain-lain adalah ibadah, maka tidak sah kecuaili disertai dengan niat. Niat tempatnya di dalam hati namun disunnahkan untuk mengucapkannya.
[10] : Misalnya jika rambut panjang sampai ke bahu, maka mengusap rambut yang ada di bahu tidaklah sah, karena telah melewati batas kepala.
[11] : Sebab-sebab mandi wajib lainnya ialah bila seseorang mengeluarkan darah haid, nifas, melahirkan dan mati. Wajib kifayah bagi orang islam untuk memandikan orang mati.
(Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami, Safinatun Naja, Maktabatul Fikr, Sana'a Yaman hal. 4)


والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template