Senin, 01 Juli 2013

110. Hukum Mempercantik Dengan Cara Pembedahan dan Suntikan Vitamin C

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Oleh:
Mas Ghoffar Sudrajat


Faa Rifa@ 12 Mei 2013
Assalammualaikum wr wb.
Saya mau bertanya, berdosakah ayau bagaimana hukumnya perempuan yang melakukan pembedahan melalui plastik? atau yang paling sederhana dengan cara suntik vitamin(buat kulit cantik) apakah haltersebut bisa dikategorikan merubah ciptaan Allah? Makasih atas jawapannya.

Jawaban:
Waalaikumussalam Wr Wb. Kepada saudari Faa Rifa@ yang dirahmati Allah. Sebagai respon dari pertanyaan saudari diatas kami menyimpulkan sebagai berikut:
(1). Hukum pembedahan melalui plastik (untuk kecantikan) yang terjadi pada jaman sekarang (yang alatnya Diambilkan dari daging orang lain yang masih hidup atau diambil dari daging mayat yang sudah meninggal) ini merupakan suatu kemunkaran yang tidak bisa diterima dalam agama yang suci ini, kerena hal tersebut termasuk mengubah ciptaan Allah Swt yang hukumnya jelas haram menurut Al_Qur'an dan As_Sunnah.
(2). Namun jika ada kebutuhan yang dibenarkan oleh syara' seperti tujuannya untuk memperbaiki kecacatan yang ada pada badan (supaya ia kembali kepada keadaan normalnya atau kepada rupa biasanya), karena karena tidak ada yang lainselain itu, maka dalam keadaan darurat seperti ini yang demikian hukumnya diharuskan dengan syarat bahan yang digunakan adalah halal dan suci yang tidak menyebabkan mudarat yang lebih besar dari kecacatan yang ada.
(3). Hukum menyuntik vitamin C jika tujuannya untuk sang suami semata, karena seorang isteri sudah semestinya berhias diri untuk sang suami. Kalau niatnya adalah demikian yaitu untuk menambah hati suami lebih senang,lebih mesra atau supaya suami tambah sayang, maka yang demikian sudah jelas dibenarkan di dalam Islam. Akan tetapi jika penyuntikan ini (semata mata ) untuk orang lain ,yaitu agar mendapatkan perhatian orang lain yang bukan suaminya, maka yang demikian tetap diharamkan.
(4). Jika yang melakukan hal diatas (suntikan vitamin c) wanita yang single (tidak bersuami) jika tujuannya hanya semata-mata untuk menghias diri supaya kulit kelihatan lebih tegang, wajah lebih cantik atau nampak lebih muda dengan tujuan agar laki laki banyak yang berminat. Maka yang demikian termasuk pemalsuan atau penipuan kepada orang lain yang hukumnya tentu diharamkan oleh agama.

Dasar Pengambilan:
وَلأضِلَّنَّهُمْ وَلأمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الأنْعَامِ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا.

Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. QS. An_Nisa 119.

Dasar Pengambilan:

عن ابن مسعود رضى الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لعن الله الواشمات والمستوشمات والمتنمصات والمتفلجات للحسن المغيرات خلق الله. متفق عليه
Daripada Ibnu Mas’ud r.a katanya, sabda Rasulullah s.a.w : Allah melaknat perempuan yang membuat tato dan yang meminta di buat tato, yang mencukur alis, yang menjarangkan gigi untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.

Dasar Pengambilan:
ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻘﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻔﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺘﻐﻴﺮ ﺑﺰﻳﺎﺩﺓ ﺃﻭ ﻧﻘﺺ ﻟﻠﺘﺠﻤﻴﻞ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ. ﻧﺰﻫﺔ ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ ﺹ 349
Tidak boleh merubah sesuatu ciptaan Allah Swt yang sudah ditetapkan kepada manusia, karena yang demikian jika dilakukan termasuk merubah ciptaan Allah Swt yang tidak diperbolehkan dalam syari’at islam, baik dengan cara menambah atau mengurangi.

Dasar Pengambilan:
وبقي مالم يوجد صللح فيحمل جواز الجبر بعظم الأدمي الميت كما يجوز للمطر أكل الميت وإن لم يخشى إلا مبيح التيمم وجزم المدابغي بالجواز حيث قال: فإن لم يصلح إلا عظم الأدمي قدم نحو الحربي كالمرتد الذمي ثم المسلم. فتح الجواد: 26-27.
Masalah yang tersisa dalah, jika tidak terdapat sesuatu yang layak,maka dimungkinkan kebolehan menambal dengan tulang orang mati,sebagaimana kebolehan orang yang sangat terpaksa untuk memakan bangkai,seperti yang ditetapkan oleh Al_Mudabighi yang menyatakan jika tidak terdapat sesuatu yang layak kecuali tulang orang mati, maka lebih diprioritaskan menggunakan tulang orang kafir harbi seperti murtad kemudian kafir dzimmi dan terahir muslim.
Referensi Kitab:
(1). QS. Surat An_Nisa' Ayat 119.
(2). HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim
(3). Nuzhatul Muttaqin. Syarah Riyadhus Sholihin. Hal 349.
(4). Fathul Jawwad. Juz 1. Hal 26-27.


Link Asal:



والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template