السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Oleh:
Mas Ghoffar Sudrajat
Faa Rifa@ 12 Mei 2013
Assalammualaikum wr wb.
Saya mau bertanya, berdosakah ayau bagaimana hukumnya perempuan yang
melakukan pembedahan melalui plastik? atau yang paling sederhana
dengan cara suntik vitamin(buat kulit cantik) apakah haltersebut bisa
dikategorikan merubah ciptaan Allah? Makasih atas jawapannya.
Jawaban:
Waalaikumussalam Wr Wb. Kepada saudari Faa Rifa@ yang dirahmati
Allah. Sebagai respon dari pertanyaan saudari diatas kami menyimpulkan
sebagai berikut:
(1). Hukum pembedahan melalui plastik (untuk kecantikan) yang
terjadi pada jaman sekarang (yang alatnya Diambilkan dari daging orang
lain yang masih hidup atau diambil dari daging mayat yang sudah
meninggal) ini merupakan suatu kemunkaran yang tidak bisa diterima
dalam agama yang suci ini, kerena hal tersebut termasuk mengubah
ciptaan Allah Swt yang hukumnya jelas haram menurut Al_Qur'an dan
As_Sunnah.
(2). Namun jika ada kebutuhan yang dibenarkan oleh syara' seperti
tujuannya untuk memperbaiki kecacatan yang ada pada badan (supaya ia
kembali kepada keadaan normalnya atau kepada rupa biasanya), karena
karena tidak ada yang lainselain itu, maka dalam keadaan darurat
seperti ini yang demikian hukumnya diharuskan dengan syarat bahan yang
digunakan adalah halal dan suci yang tidak menyebabkan mudarat yang
lebih besar dari kecacatan yang ada.
(3). Hukum menyuntik vitamin C jika tujuannya untuk sang suami
semata, karena seorang isteri sudah semestinya berhias diri untuk sang
suami. Kalau niatnya adalah demikian yaitu untuk menambah hati suami
lebih senang,lebih mesra atau supaya suami tambah sayang, maka yang
demikian sudah jelas dibenarkan di dalam Islam. Akan tetapi jika
penyuntikan ini (semata mata ) untuk orang lain ,yaitu agar mendapatkan
perhatian orang lain yang bukan suaminya, maka yang demikian tetap
diharamkan.
(4). Jika yang melakukan hal diatas (suntikan vitamin c) wanita yang
single (tidak bersuami) jika tujuannya hanya semata-mata untuk
menghias diri supaya kulit kelihatan lebih tegang, wajah lebih cantik
atau nampak lebih muda dengan tujuan agar laki laki banyak yang
berminat. Maka yang demikian termasuk pemalsuan atau penipuan kepada
orang lain yang hukumnya tentu diharamkan oleh agama.
Dasar Pengambilan:
وَلأضِلَّنَّهُمْ وَلأمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ
آذَانَ الأنْعَامِ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ
وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ
خُسْرَانًا مُبِينًا.
Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan
angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong
telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya,
dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar
mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung
selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. QS.
An_Nisa 119.
Dasar Pengambilan:
عن ابن مسعود رضى الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لعن الله
الواشمات والمستوشمات والمتنمصات والمتفلجات للحسن المغيرات خلق الله.
متفق عليه
Daripada Ibnu Mas’ud r.a katanya, sabda Rasulullah s.a.w : Allah
melaknat perempuan yang membuat tato dan yang meminta di buat tato, yang
mencukur alis, yang menjarangkan gigi untuk kecantikan, yang mengubah
ciptaan Allah.
Dasar Pengambilan:
ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻘﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻔﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ
ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺘﻐﻴﺮ ﺑﺰﻳﺎﺩﺓ ﺃﻭ ﻧﻘﺺ ﻟﻠﺘﺠﻤﻴﻞ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ. ﻧﺰﻫﺔ ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ ﺹ 349
Tidak boleh merubah sesuatu ciptaan Allah Swt yang sudah ditetapkan
kepada manusia, karena yang demikian jika dilakukan termasuk merubah
ciptaan Allah Swt yang tidak diperbolehkan dalam syari’at islam, baik
dengan cara menambah atau mengurangi.
Dasar Pengambilan:
وبقي مالم يوجد صللح فيحمل جواز الجبر بعظم الأدمي الميت كما يجوز للمطر
أكل الميت وإن لم يخشى إلا مبيح التيمم وجزم المدابغي بالجواز حيث قال:
فإن لم يصلح إلا عظم الأدمي قدم نحو الحربي كالمرتد الذمي ثم المسلم. فتح
الجواد: 26-27.
Masalah yang tersisa dalah, jika tidak terdapat sesuatu yang
layak,maka dimungkinkan kebolehan menambal dengan tulang orang
mati,sebagaimana kebolehan orang yang sangat terpaksa untuk memakan
bangkai,seperti yang ditetapkan oleh Al_Mudabighi yang menyatakan jika
tidak terdapat sesuatu yang layak kecuali tulang orang mati, maka lebih
diprioritaskan menggunakan tulang orang kafir harbi seperti murtad
kemudian kafir dzimmi dan terahir muslim.
Referensi Kitab:
(1). QS. Surat An_Nisa' Ayat 119.
(2). HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim
(3). Nuzhatul Muttaqin. Syarah Riyadhus Sholihin. Hal 349.
(4). Fathul Jawwad. Juz 1. Hal 26-27.
Link Asal:
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
0 komentar:
Posting Komentar